Berita

Presiden Finlandia Alexander Stubb. (Foto: Bloomberg)

Dunia

Presiden Finlandia Nilai Gencatan Senjata Ukraina Masih Jauh

MINGGU, 16 NOVEMBER 2025 | 14:42 WIB | LAPORAN: SARAH ALIFIA SURYADI

Presiden Finlandia Alexander Stubb menilai tidak akan ada gencatan senjata di Ukraina sebelum musim semi tahun depan.

Stubb menyebut Eropa harus bersiap menghadapi musim dingin panjang di tengah serangan hibrida Rusia. Menurutnya, dukungan kepada Ukraina harus tetap kuat meski Kyiv sedang diterpa skandal korupsi.

“Saya tidak terlalu optimistis tentang tercapainya gencatan senjata atau dimulainya perundingan perdamaian, setidaknya tahun ini,” kata Stubb dikutip dari Associated Press, Minggu, 16 November 2025.


Ia menilai peluang pergerakan diplomatik baru bisa muncul sekitar Maret. Finlandia pun memahami risiko konflik lebih dari banyak negara Eropa lain.

Stubb mengatakan sering menyampaikan perspektif Finlandia kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai bagian dari upaya mendorong dukungan bagi Kyiv.

“Saya bisa menjelaskan kepada Presiden Trump apa yang dialami Finlandia atau bagaimana saya melihat situasi di medan perang… Dan kemudian, Anda tahu, jika dia menerima satu dari 10 ide, itu bagus," ujarnya.

Stubb juga menegaskan Zelenskyy harus segera menangani dugaan korupsi agar tidak dimanfaatkan Rusia.

Ia menyebut tiga pertanyaan besar menuju gencatan senjata yakni jaminan keamanan Ukraina, pemulihan ekonomi, dan penyelesaian klaim wilayah.

Menurut Stubb, tekanan maksimal dari AS dan Eropa diperlukan untuk mengubah perhitungan strategis Presiden Vladimir Putin.

Terkini, Ukraina masih bernegosiasi dengan AS untuk mendapatkan tambahan persenjataan jarak jauh setelah permintaan rudal Tomahawk ditolak bulan lalu.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya