Berita

Ilustrasi (Artificial Inteligence)

Bisnis

Biaya Hidup Naik, Banyak Warga Australia Cari Kerjaan Sampingan

RABU, 12 NOVEMBER 2025 | 11:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL. Lebih dari separuh warga Australia kini mencari penghasilan tambahan lewat pekerjaan sampingan.

Survei Westpac menunjukkan 55 persen warga sudah memiliki atau berencana memulai usaha tambahan dalam setahun ke depan. Sekitar 27 persen sudah menjalankannya, sementara 28 persen lainnya sedang bersiap.

“Ekonomi sampingan kini mengubah cara orang bekerja dan menghasilkan uang,” kata Anthony Mathews, Manajer Umum Nasional Westpac untuk UKM dan usaha kecil, menambahkan, tren ini tidak hanya terjadi di kota besar, tapi juga di daerah, dikutip dari 9News, Rabu 12 November 2025.

Sebagian besar responden, sekitar 77 persen, mengatakan alasan utama mereka bekerja sampingan adalah untuk menambah penghasilan. Angka ini bahkan lebih tinggi di kalangan perempuan dan warga daerah, mencapai 83 persen.

Tren ini paling banyak diikuti warga berusia di bawah 50 tahun, terutama kelompok usia 18?"34 tahun yang rata-rata memiliki hampir dua pekerjaan sampingan. Bidang yang paling diminati meliputi ritel dan e-commerce (30 persen), konten kreatif seperti desain dan video (20 persen), serta layanan berbasis aplikasi seperti pengemudi online (18 persen).

Queensland menjadi wilayah dengan jumlah pekerja sampingan tertinggi (34 persen), disusul Victoria (28 persen) serta New South Wales dan ACT (23 persen). Rata-rata penghasilan tambahan mencapai 736 dolar Australia per bulan, atau sekitar 8.800 dolar per tahun. Namun sebagian besar (67 persen) hanya mendapat di bawah 500 dolar per bulan.

Meski begitu, 30 persen pelaku berharap usahanya bisa berkembang menjadi bisnis paruh waktu atau penuh waktu. “Banyak bisnis besar dunia berawal dari pekerjaan sampingan. Kesuksesan sering datang dari seseorang yang berani mencoba dan mendapat dukungan yang tepat,” kata Mathews.

Sebagian besar pelaku usaha masih mengandalkan dukungan keluarga dan media sosial, bukan bantuan profesional. Karena itu, Mathews menilai penting adanya pendidikan dan sumber daya praktis agar usaha kecil dapat tumbuh, termasuk memisahkan keuangan pribadi dan bisnis.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya