Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Bursa Eropa Berakhir Merah Terpukul Kejatuhan Saham Teknologi

JUMAT, 07 NOVEMBER 2025 | 07:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa tertekan karena penurunan tajam saham teknologi. Sektor teknologi pada penutupan pedagangan Kamis 6 November 2025 memimpin kejatuhan dengan koreksi 1,9 persen, di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas valuasi saham yang dinilai sudah terlalu tinggi.

Saat ini, pasar mencermati hasil laporan keuangan yang variatif serta data ekonomi utama yang mengecewakan. 

Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,7 persen atau 4,00 poin menjadi 567,90, dipimpin pelemahan sektor teknologi yang kembali menjadi sasaran aksi jual investor.


Bursa regional umata juga bergerak turun. Indeks DAX Jerman kehilangan 1,31 persen atau 315,72 poin menjadi 23.734,02. FTSE 100 Inggris merugi 0,42 persen atau 41,30 poin menjadi 9.735,78. Sedangkan CAC Prancis menyusut 1,36 persen atau 109,46 poin ke posisi 7.964,77.

Nick Saunders, CEO platform perdagangan saham Webull UK, mengungkapkan bahwa kejatuhan saham teknologi adalah berita buruk dan pukulan keras. 

Sementara itu, sektor kesehatan justru bergerak positif dengan kenaikan 0,4 persen. Saham Novo Nordisk melesat 1,9 persen setelah Pfizer gagal memenangkan gugatan untuk memblokir tawaran perusahaan Denmark itu atas Metsera, menurut sumber  Reuters.
 
Saham AstraZeneca juga melonjak 3,1 persen usai membukukan laba kuartal III yang melampaui ekspektasi, sedangkan Novonesis melejit 6,9% berkat pertumbuhan penjualan organik yang lebih tinggi dari perkiraan.

Namun, kinerja negatif sejumlah perusahaan besar menambah tekanan di pasar. Saham Legrand, produsen peralatan pusat data asal Prancis, anjlok 12,2 persen -- penurunan harian terburuk sejak Maret 2020.

Saham Schneider Electric dan Siemens Energy masing-masing juga jatuh 2,9 persen dan 2,5 persen, karena investor mulai meninjau kembali sektor yang sebelumnya reli berkat antusiasme terhadap pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Saham DHL melesat 8,6 persen dan menjadi penggerak utama indeks STOXX 600 setelah melaporkan laba operasional kuartal III yang melampaui ekspektasi pasar.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya