Berita

Rapat Rencana Pengelolaan Perkotaan Terkait Persampahan dalam Mendukung Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB) di Bogor, Jawa Barat. (Foto: Istimewa)

Politik

Dukung Asta Cita Presiden

Ditjen Bina Adwil Gencarkan Probernas Menuju Indonesia Emas

SENIN, 03 NOVEMBER 2025 | 21:58 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Masalah sampah masih menjadi titik fokus utama dalam mendukung terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat, dan harmonis sesuai semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu dibedah Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri dalam Rapat Rencana Pengelolaan Perkotaan Terkait Persampahan dalam Mendukung Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB) di Bogor, Jawa Barat.

Direktur Kawasan, Perkotaan, dan Batas Negara, Amran menegaskan bahwa penanganan persoalan kebersihan dan persampahan nasional tidak dapat dilakukan secara parsial. 


Menurutnya, dibutuhkan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah hingga masyarakat.

“Kebersihan, ketertiban, dan kesehatan lingkungan merupakan elemen dasar dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang tinggi. Ini menjadi pijakan penting menuju Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Amran dalam keterangan tertulis, Senin 3 November 2025.

Data yang disampaikan dalam rapat menunjukkan bahwa timbulan sampah nasional pada tahun 2024 mencapai 35,31 juta ton, dengan lebih dari separuhnya (53,8 persen) berasal dari rumah tangga. 

Sisa makanan tercatat sebagai jenis sampah terbesar, mencapai 39,26 persen, yang menunjukkan perlunya penguatan edukasi dan sistem pemilahan sejak dari sumber. 

"Langkah ini menjadi pondasi penting dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan," akata Amran.

Guna memastikan gerakan ini berjalan menyeluruh, kata Amran lagi, Program Bersih Nasional (Probernas) dirancang melalui pendekatan komprehensif yang mencakup peningkatan pengelolaan lingkungan, perbaikan sanitasi publik, serta penataan visual kota. 

"Ketiga aspek ini saling melengkapi dalam membangun wajah Indonesia yang bersih, tertib, dan layak huni, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat melalui edukasi, pembinaan, dan penerapan teknologi informasi untuk pemantauan terukur," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya