Berita

Gubernur Riau Abdul Wahid. (Foto: Wikipedia)

Politik

Profil Gubernur Riau Abdul Wahid, Kader PKB yang Ditangkap KPK

SENIN, 03 NOVEMBER 2025 | 21:12 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kiprah Gubernur Riau Abdul Wahid yang semula dikenal sebagai tokoh muda dengan citra bersih dan dekat dengan rakyat berakhir tragis setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Penangkapan Wahid menjadi sorotan publik, mengingat selama ini ia kerap menegaskan komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi.

Pria kelahiran 21 November 1980 di Dusun Anak Peria, Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. 


Politikus PKB itu menempuh studi jenjang S1 di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau dengan fokus pada jurusan Pendidikan Agama Islam, dan berhasil meraih gelar sarjana pada 2004. 

Setelah itu, Wahid melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Riau pada bidang Ilmu Politik dan memperoleh gelar Magister Sains pada tahun 2021.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Riau, Wahid pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir dan kemudian melenggang ke DPR.

Di Pilkada 2024, Abdul Wahid berpasangan dengan SF Hariyanto dan berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara sebanyak 1.224.193 suara. Keduanya dilantik Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025.

KPK menangkap 10 orang dalam kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, termasuk Gubernur Riau Abdul Wahid.

Kegiatan OTT hingga malam ini masih berprogres. Sehingga lembaga antirasuah yang bermarkas di Kuningan, Jakarta Selatan itu belum bisa menyampaikan identitas para pihak yang terjaring OTT.

Meski begitu, kasus ini menjadi peringatan keras bagi kader muda PKB dan generasi penerus politik Indonesia bahwa integritas tetap menjadi fondasi utama dalam berkuasa, ambisi dan popularitas tidak akan pernah menggantikan tanggung jawab moral terhadap rakyat dan bangsa.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya