Berita

Santri Belajar Kelola Dana Sesuai Prinsip Syariah (Foto: Prudential)

Bisnis

Santri Belajar Kelola Dana Sesuai Prinsip Syariah

SENIN, 03 NOVEMBER 2025 | 11:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pondok pesantren tidak hanya tempat belajar agama, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat ekonomi syariah di Indonesia. 

Data Kementerian Agama tahun 2024/2025  mencatat, terdapat 42.433 pondok pesantren aktif di Indonesia dengan tren pertumbuhan yang terus meningkat. 

Hal ini semakin diperkuat oleh hasil kajian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio antara lembaga ekonomi atau pondok pesantren berkorelasi positif dengan inklusi keuangan. Ini mengindikasikan bahwa pesantren memiliki kapasitas besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah.


Sebagian besar pesantren ini berada di wilayah berkembang, tertinggal, dan sangat tertinggal di 366 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, menjadikannya garda terdepan dalam pemerataan literasi dan ekonomi syariah.

Vivin Arbianti Gautama, Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, menyampaikan, dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional 2025, Prudential Syariah bersama Nahdlatul Ulama Care - Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care–LAZISNU) menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan syariah bagi para santri. Kali ini literasi difokuskan pada pada santri dan pengajar di Pondok Pesantren Yayasan Daarul Hikmah, Pamulang. 

Melalui kegiatan ini, Prudential Syariah dan NU Care–LAZISNU menegaskan komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan kemandirian keuangan di kalangan pesantren agar mampu mengelola dana secara bijak dan sesuai prinsip syariah.

“Pondok pesantren memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan sumber daya manusia yang berfokus pada nilai syariah. Melalui kegiatan literasi ini, kami ingin membantu para santri dan pengajar memahami cara mengelola keuangan secara bijak, agar mereka mampu berkontribusi lebih besar terhadap penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional,” papar Vivin dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin 3 November 2025. 

Program ini juga mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 menunjukkan literasi asuransi naik menjadi 45,45 persen dari 36,9 persen di tahun sebelumnya. Sementara inklusi asuransi meningkat dari 12,12 persem menjadi 28,50 persen. Artinya, semakin banyak masyarakat yang mengerti pentingnya perlindungan keuangan sesuai prinsip Islam. 

Sejak 2022, Prudential Syariah sudah bermitra dengan PBNU untuk mendukung kesejahteraan masyarakat melalui literasi keuangan, kesehatan, pendidikan, dan pengelolaan wakaf.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya