Berita

The Nin King meninggal dunia pada Minggu 2 November 2025 (Foto: Instagram @alam_sutera_realty)

Bisnis

Ning King: Arsitek Visi Besar di Balik Tumbuhnya Alam Sutera Kini Telah Tiada

SENIN, 03 NOVEMBER 2025 | 08:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia kehilangan salah satu tokoh penting di dunia bisnis dan industri,  The Ning King, pendiri Argo Manunggal Group, pada Minggu 2 November 2025. 

Berita duka tersebut diunggah PT Alam Sutera Realty Tbk melalui media sosial resminya. 

"Segenap Keluarga Besar Alam Sutera Group menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Kiranya damai dan terang Kasih Kristus senantiasa menyertai dan memberi penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan," tulis akun Instagram @alam_sutera_realty, dikutip redaksi di Jakarta, Senin 3 November 2025.


Ning King adalah sosok visioner yang mengubah hamparan lahan di Serpong menjadi kawasan modern yang kini dikenal luas sebagai Alam Sutera. 

Sebagai pengendali utama PT Alam Sutera Realty Tbk, Ning King melihat jauh ke depan, ketika pada 1994 Argo Manunggal memperoleh hak pengembangan kawasan Serpong. Saat itu wilayah tersebut belum menjadi pusat pertumbuhan seperti sekarang. Melalui pendekatan terencana dan berorientasi jangka panjang, ia melahirkan Alam Sutera Township, kawasan terpadu yang memadukan hunian, pusat bisnis, dan ruang publik dengan konsep berkelanjutan.

Ning King memulai perjalanan bisnisnya justru bukan dari industri properti, melainkan tekstil. Ia mengembangkan bisnis tekstil keluarga dan mendirikan Argo Pantes pada 1977, yang menjadi salah satu pionir manufaktur tekstil Indonesia. Dari industri dasar itu, Ning King membangun filosofi bisnis yang menekankan disiplin, efisiensi, dan ketekunan, prinsip yang kemudian ia bawa ke sektor properti.

Melalui Argo Manunggal Group, ia memperluas sayap bisnis ke berbagai sektor: baja, energi, pertanian, hingga properti. Namun proyek Alam Sutera menjadi manifestasi nyata dari semangatnya membangun nilai ekonomi yang berdampak social, menciptakan lapangan kerja, memperkuat jaringan infrastruktur, dan menumbuhkan kawasan hunian yang memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitar.

Banyak rekan yang memuji langkahnya. Ning King disebut-sebut tidak sekadar membangun bangunan, tetapi juga membangun kehidupan.

Kepergian Ning King menandai berakhirnya satu era dalam dunia industri dan properti Indonesia. Namun, jejak visinya tetap hidup di jalan-jalan yang rindang, gedung-gedung modern, dan komunitas yang berkembang di Alam Sutera, bukti bahwa keberhasilan sejati seorang pengusaha tidak hanya diukur dari laba, tetapi juga dari jejak peradaban yang ditinggalkan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya