Berita

Direktur Asia Pasifik Onduline, Olivier Guilluy. (Foto: Dokumentasi Onduline)

Bisnis

Indonesia jadi Pusat Riset Industri Material Berkelanjutan

MINGGU, 02 NOVEMBER 2025 | 01:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Onduline menetapkan Indonesia sebagai pusat penelitian dan pengembangan (R&D) untuk kawasan Asia dalam industri material bangunan berkelanjutan di tingkat regional.

Keputusan ini diumumkan seiring partisipasi Onduline dalam Business Forum di Pavilion Indonesia pada World Expo 2025 Osaka, Jepang. Perusahaan tersebut menjadi salah satu wakil industri hijau Indonesia yang terpilih melalui program Kementerian Perindustrian.

Direktur Asia Pasifik Onduline, Olivier Guilluy, menjelaskan bahwa penetapan Indonesia sebagai pusat R&D merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia 2,5 tahun lalu dan beroperasinya pabrik PT Onduline Manufaktur Indonesia di Pasuruan pada akhir 2024.


Langkah itu berfokus pada tiga prioritas utama yaitu mengurangi jejak karbon dalam manufaktur, meningkatkan daya tahan dan potensi daur ulang material, serta mengembangkan solusi atap yang mampu menurunkan panas bangunan.

“Merancang hunian berkelanjutan untuk kehidupan manusia telah menjadi prioritas Onduline selama 80 tahun terakhir,” ujar Olivier dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu, 1 November 2025.

Ia menambahkan bahwa material atap Onduline yang ringan dan tangguh terhadap gempa maupun topan menjadi pilihan ideal untuk infrastruktur berkelanjutan. 

“Dengan jejak karbon hanya 5,5 kg CO2 per meter persegi sepanjang siklus hidupnya, kami menawarkan solusi yang menarik untuk masa depan,” lanjutnya.

Partisipasi Onduline dalam World Expo 2025 Osaka memperkuat komitmen perusahaan terhadap prinsip UN Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan praktik industri hijau. Forum tersebut mempertemukan pelaku industri global lintas sektor untuk membahas solusi inovatif bagi pembangunan berkelanjutan.

Dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat riset dan inovasi untuk pasar Asia, Onduline membuka peluang kolaborasi lebih luas antara industri, pemerintah, dan komunitas arsitektur dalam mendorong ekosistem material bangunan yang ramah lingkungan.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya