Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macronssaat kunjungan di Jakarta (Foto: RMOL/Hani Fatunnisa)

Dunia

Popularitas Presiden Macron Melorot ke Rekor Terendah

JUMAT, 31 OKTOBER 2025 | 07:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Popularitas Presiden Prancis Emmanuel Macron anjlok ke titik terendah sepanjang masa, dengan tingkat persetujuan publik kini hanya 11 persen, menurut survei terbaru yang diterbitkan Le Figaro pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Awal bulan ini, Macron selamat dari upaya pemakzulan meski menghadapi tuduhan sebagai penyebab krisis politik yang kian dalam di Prancis. Selama dua tahun terakhir, pemerintahannya tidak memiliki mayoritas di parlemen, situasi yang berawal dari keputusannya membubarkan Majelis Nasional pada Juni 2024.

Keputusan tersebut, yang muncul setelah kekalahan partainya dalam pemilihan Parlemen Eropa, dinilai sebagai langkah berisiko tinggi yang justru menjadi bumerang. Parlemen kini terpecah dan tidak stabil, membuat banyak agenda legislatif pemerintah terhambat.


Sejak menjabat pada 2017, Macron telah menyaksikan tujuh perdana menterinya mundur satu per satu, mulai dari Edouard Philippe, Jean Castex, hingga Francois Bayrou. Perdana menteri saat ini, Sebastien Lecornu, bahkan sempat mengundurkan diri pada Oktober lalu akibat perpecahan di parlemen terkait rancangan anggaran negara. Ia kemudian diminta kembali menjabat oleh Macron untuk menjaga stabilitas pemerintahan.

Tingkat dukungan 11 persen ini menyamai rekor terendah yang pernah dicapai mantan Presiden Francois Hollande pada akhir 2016, tepat sebelum ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan kedua.

Menurut lembaga survei Verian Group, yang mewawancarai seribu responden, Macron kini sejajar dengan Hollande sebagai presiden Prancis paling tidak populer sejak lembaga survei mulai melacak opini publik pada awal 1970-an.

Penurunan ini juga terlihat konsisten dalam survei sebelumnya. Pada Januari 2025, tingkat kepuasan publik terhadap Macron masih 21 persen. Sebulan lalu, angkanya turun menjadi 15 persen, dengan 80 persen responden menyatakan sudah tidak percaya pada kepemimpinannya.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya