(Foto: Dok. PTPN IV PalmCo)
Melalui program pelatihan dan pendampingan berkelanjutan, PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo (PTPN IV PalmCo) merangkul petani dari berbagai daerah untuk memperkuat kapasitas dan literasi manajemen budidaya sawit berkelanjutan.
Selama dua hari mulai Kamis 30 Oktober 2025,, puluhan pengurus koperasi petani sawit mitra PTPN IV PalmCo dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan, hingga Sulawesi mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Petani Mitra Binaan di Mess Tandun, Kabupaten Kampar, Riau.
Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo Irwan Perangin-angin mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat kemitraan dan mengakselerasi transformasi sektor sawit menuju praktik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Disparitas produktivitas antara kebun petani dan perusahaan masih cukup besar, padahal sekitar 60 persen dari total 17 juta hektare perkebunan sawit nasional dikelola oleh petani,” ujar Irwan dalam keterangan tertulis, Kamis 30 Oktober 2025.
Rata-rata produktivitas sawit rakyat saat ini masih berkisar 2-3 ton minyak sawit mentah (CPO) per hektare per tahun, sedangkan perkebunan besar negara dan swasta mampu mencapai 5-6 ton.
“Kami ingin para petani mitra dapat naik kelas, dengan produktivitas yang sebanding dengan perusahaan,” kata Irwan.
Hingga Oktober 2025 ini, PTPN IV PalmCo tercatat telah bermitra dengan ribuan petani yang mengelola sekitar 20.000 hektare kebun sawit di berbagai wilayah Indonesia.
Dari luasan tersebut, sekitar 5.000 hektare dikelola dengan pola single management, di mana seluruh proses budidaya dari peremajaan hingga panen dilakukan secara terpadu dengan standar perusahaan.
Irwan menegaskan, kemitraan dengan PTPN IV tidak semata fokus pada peningkatan kinerja perusahaan. Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PalmCo juga menyediakan akses permodalan lewat Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dengan bunga lebih rendah daripada Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“PalmCo ingin tumbuh bersama petani. Kami ingin memastikan keberhasilan perusahaan juga berdampak langsung bagi kesejahteraan petani mitra,” tuturnya.
Upaya PTPN IV PalmCo ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong peremajaan dan sertifikasi sawit rakyat.
Berdasarkan data BPDPKS, hingga pertengahan 2025 baru sekitar 25 persen kebun sawit rakyat yang telah tersertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).