Berita

Menteri Agama tiba di Tanah Air stelah kunjungan kerja ke Vatikan. Jakarta, Kamis 30 Oktober 2025 (Foto: Kemenag)

Politik

Vatikan Tertarik Lanjutkan Deklarasi Istiqlal: Indonesia Jadi Pusat Solusi Krisis Global

KAMIS, 30 OKTOBER 2025 | 12:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar baru saja kembali ke Tanah Air setelah menghadiri Forum Internasional untuk Perdamaian “Daring Peace” di Vatikan, Roma.  
Dalam kunjungan tersebut, Menag bertemu dengan Paus Leo XIV dan sejumlah tokoh agama dunia untuk membahas rencana konkret tindak lanjut Deklarasi Istiqlal.
Deklarasi Istiqlal-Vatikan ditandatangani di Masjid Istiqlal-Jakarta, saat kunjungan mendiang Paus Fransiskus ke Indonesia, September 2024. Dokumen itu ditandatangani mendiang Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. 

Deklarasi Istiqlal merupakan respons terhadap dua krisis besar dunia, yakni dehumanisasi dan perubahan iklim. Deklarasi ini menegaskan bahwa nilai-nilai agama adalah sumber solusi atas tantangan global, mulai dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial.


Menag mengungkapkan bahwa Vatikan memberikan perhatian serius pada dokumen tersebut. Pihak Roma menilai Deklarasi Istiqlal "lebih konkret dan terukur" dibandingkan inisiatif lain.


"Kami sudah melakukan pertemuan intensif. Mereka berkeinginan untuk menindaklanjuti deklarasi Istiqlal," ujar Menag setibanya di Jakarta, Kamis 30 Oktober 2025.

Tindak lanjut yang akan dibahas bersama Vatikan meliputi tiga isu utama yang saling berkaitan dengan keberlangsungan hidup manusia, yaitu dehumanisasi, situasi pascaperang, dan penyelamatan lingkungan hidup.

Pihak Vatikan menekankan perlunya kolaborasi global untuk mengatasi krisis ini dan melihat Deklarasi Istiqlal sebagai kerangka yang sangat relevan. Oleh karena itu, perwakilan Vatikan dijadwalkan akan berkunjung kembali ke Indonesia pada Desember mendatang.

Pertemuan Desember tersebut akan difokuskan pada penyusunan program bersama yang konkret tidak hanya bersifat simbolis. Area kolaborasi meliputi pendidikan lintas agama, penguatan nilai kemanusiaan, dan advokasi lingkungan berkelanjutan.

Pertemuan di Roma juga memperkuat posisi Indonesia di mata dunia. Banyak pemimpin agama global kini menaruh harapan agar Indonesia, dengan pengalamannya mengelola keragaman, dapat menjadi pusat dialog dan inisiatif perdamaian global serta menjadi faktor penting dalam menciptakan kedamaian dunia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya