Berita

Ilustrasi bendera Brasil (Foto: Wikipedia)

Dunia

Operasi Pemberantasan Geng Narkoba Brasil Tewaskan 119 Orang

KAMIS, 30 OKTOBER 2025 | 08:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sedikitnya 119 orang termasuk 4 anggota polisi tewas dalam penggerebekan besar-besaran polisi terhadap jaringan pengedar narkoba di Rio de Janeiro, Brasil, pada Selasa lalu, hampir dua kali lipat dari laporan awal yang menyebutkan 60 korban jiwa. 

Sekitar 2.500 polisi diterjunkan dalam operasi bergaya militer di kawasan Penha Complex dan Alemao Complex di utara Rio. Polisi menggunakan kendaraan lapis baja, helikopter, dan drone. Mereka menuduh geng narkoba Comando Vermelh menembaki aparat, memasang barikade di dalam bus, hingga mengoperasikan drone bermuatan bahan peledak.

Namun, warga menuduh polisi melakukan eksekusi brutal. “Negara datang untuk pembantaian, bukan operasi polisi. Mereka datang untuk membunuh,” kata seorang perempuan kepada AFP. Aktivis Raul Santiago menambahkan, “Banyak orang ditembak di belakang kepala dan punggung. Ini tidak bisa dianggap sebagai keselamatan publik.”


Menteri Kehakiman Ricardo Lewandowski mengatakan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva “ngeri” mendengar banyaknya korban dan terkejut operasi sebesar itu dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah federal. Ia menyebut perlu penyelidikan atas tindakan aparat di lapangan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyatakan keprihatinannya. “Beliau menekankan bahwa penggunaan kekuatan oleh polisi harus mematuhi hukum dan standar hak asasi manusia internasional,” ujar juru bicaranya, Stephane Dujarric, seraya mendesak penyelidikan menyeluruh.

Gubernur Negara Bagian Rio Claudio Castro membela operasi itu. Ia menegaskan semua korban adalah penjahat dan tidak ada warga sipil yang tewas. “Saya rasa tidak ada orang yang berjalan-jalan di hutan pada hari konflik,” katanya. Ia juga menyebut aksi geng itu sebagai “narkoterorisme.”

Kekerasan dalam operasi semacam ini bukan hal baru di Brasil. Pada 2024, sekitar 700 orang tewas dalam operasi polisi di Rio, atau rata-rata dua orang per hari. Kritik muncul karena penggerebekan besar seperti ini kerap terjadi menjelang acara internasional besar. 

Pekan depan, Rio akan menjadi tuan rumah KTT Walikota Dunia C40 dan Penghargaan Earthshot Pangeran William, disusul KTT Iklim PBB COP30 di Belem pada 10 November.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya