Berita

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menemui Penasehat Khusus Presiden RI yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pertambangan dan Energi Prof. Purnomo Yusgiantoro. (Foto: Tim Eddy Soeparno)

Politik

Eddy Soeparno Temui Purnomo Yusgiantoro

MPR Minta Masukan untuk Optimalisasi Potensi Energi Terbarukan

RABU, 29 OKTOBER 2025 | 21:34 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia. Kemandirian dan ketahanan energi menjadi prioritas kebijakan Presiden Prabowo agar Indonesia terlepas dari ketergantungan sumber energi yang selama ini masih mengandalkan impor. 

Guna mencapai target kemandirian energi nasional, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyatakan siap mendukung program Presiden Prabowo melalui pembentukan berbagai aturan perundang-undangan terkait energi terbarukan dan aksi penanganan iklim

Dalam upaya mempercepat pengembangan energi terbarukan tersebut, Eddy Soeparno menemui Penasehat Khusus Presiden RI yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pertambangan dan Energi Prof. Purnomo Yusgiantoro. 


Pertemuan dilaksanakan di Kantor Penasehat Khusus Presiden, Jalan Teuku Umar No. 10, Menteng, Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025.

Kepada Purnomo, Eddy menceritakan inisiasi program MPR Goes to Campus untuk memberikan pemahaman tentang transisi energi guna mencegah dampak krisis iklim. Melalui program MPR Goes to Campus saya sudah menjangkau 36 Universitas di seluruh Indonesia.

"Perlu kami laporkan juga bahwa acara ini disambut antusias oleh Gen Z karena tingginya kepedulian mereka terhadap isu lingkungan," ujar Eddy. 

Wakil Ketua Umum PAN ini juga menyampaikan saat ini ia terus berupaya memperjuangkan legislasi pro-iklim seperti RUU Pengelolaan Perubahan Iklim dan juga RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBET). 

"Kami laporkan juga bahwa RUU Pengelolaan Perubahan Iklim saat ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2026," lanjutnya. 

Salah satu pembahasan penting dalam pertemuan ini adalah mengenai potensi karbon Indonesia yang besar. Pengembangan potensi ini semakin kuat dengan disahkannya Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025. 

“Melalui pertemuan ini kami mohon arahan dan masukan dari Prof. Purnomo mengenai upaya mewujudkan pilar ekonomi baru yakni Ekonomi Karbon, baik dari penurunan dan penyerapan emisi maupun pengembangan Low Carbon business seperti CCS,” demikian Eddy.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya