Berita

Joko Widodo di depan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh. (Foto: KAI)

Politik

Jokowi Terlalu Banyak Merampok Duit Proyek Whoosh

SENIN, 27 OKTOBER 2025 | 07:25 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Warganet masih menyoroti dugaan penggelembungan biaya alias markup di proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Ternyata, biaya membangun Kereta Whoosh yang rutenya hanya 142 kilometer (km) lebih mahal ketimbang proyek Kereta Haramain High-Speed Railway (HHR) yang rutenya berjarak 1.500 km. Indikasi penggelembungan biaya Kereta Whoosh, makin terang benderang.

Kereta HHR yang menghubungkan kota suci Makkah dan Madinah itu menelan biaya 7 miliar dolar AS, atau sekitar Rp116,2 triliun (asumsi kurs Rp16.600 per dolar AS). Lebih murah ketimbang proyek Kereta Whoosh yang biayanya 7,27 miliar dolar AS, setara Rp120,7 triliun.


Perbandingan tersebut ternyata tidak dapat diterima pendukung mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Ternak Mulyono: "Jangan samakan kereta cepat Arab dan Indonesia donk! Speknya beda!"," tulis aktivis media sosial Ruhul Maani melalui akun X yang dikutip Senin 27 Oktober 2025.

"Oke! Kalo gitu mari bandingkan dengan kereta cepat jepang aja yang speknya sama," sambungnya,

Ternyata dengan jarak yang sama, Jepang bisa memberikan harga Rp65 triliun.

"Kenapa Jokowi ambil dari Cina yg harganya 113 Triliun??! "Ngerampoknya" banyak banget?!" pungkasnya.

Sebanyak 75 persen pendanaan proyek berasal dari pinjaman China Development Bank. Sementara sisanya berasal dari modal pemegang saham, termasuk KAI, Wijaya Karya, PTPN I, dan Jasa Marga.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya