Berita

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Garuda Astacita Nusantara (GAN), Muhammad Burhanuddin. (Foto: Dok. Pribadi)

Politik

Ketua GAN: Pemimpin Sejati Meninggalkan Jejak dan Kesan

MINGGU, 26 OKTOBER 2025 | 20:13 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Seorang pemimpin yang sekadar hadir di tengah masyarakat tidak cukup jika tanpa memberi manfaat yang membekas.

Begitu dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Garuda Astacita Nusantara (GAN), Muhammad Burhanuddin. Kata dia, filosofi kepemimpinan harus menjadi sosok berbeda di antara kumpulan. 

Baginya, dalam setiap pertemuan selalu hadir dua tipe manusia, mereka yang hanya datang dan mereka yang meninggalkan kesan.


“Ada yang sekadar hadir, dan ada yang meninggalkan kesan. Saya memilih menjadi yang kedua,” ujar Burhanuddin dalam keterangan tertulis, Minggu 26 Oktober 2025.

Ia menilai banyak orang memahami networking hanya sebagai ajang memperbanyak kenalan, hadir di banyak pertemuan, atau berbagi kartu nama. Namun, menurutnya, jaringan tanpa nilai tidak akan menciptakan makna maupun peluang.

“Networking dengan nilai menciptakan peluang dan ingatan. Yang membedakan hanya satu, apa yang bisa kita berikan, bukan apa yang kita harapkan,” tambahnya.

Burhanuddin menjelaskan bahwa prinsip tersebut berasal dari nasihat sang ayah yang mengatakan bahwa pemimpin bukan soal jabatan, tetapi tentang siapa yang akan tetap dikenang setelah jabatan itu hilang.

Ia juga menilai bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadi contoh bagaimana pemimpin mampu menghadirkan kekuatan dan ketulusan dalam waktu yang bersamaan. 

Menurutnya, Prabowo berhasil membangun kedekatan dengan rakyat melalui sikap rendah hati dan kepedulian yang nyata.

“Pemimpin harus bisa diterima semua kalangan. Ketegasan Pak Prabowo sejalan dengan kasih sayang kepada rakyat. Beliau hadir memberikan harapan, bukan hanya program,” tuturnya.

Burhanuddin menitipkan pesan untuk para generasi muda yang ingin menjadi bagian dari perubahan bangsa, agar selalu mengutamakan nilai dan kontribusi dalam setiap langkah.

“Mulailah memberi nilai sebelum mencari pengakuan. Jangan takut berbeda selama perbedaan itu bermanfaat,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya