Berita

Politisi PDIP M Guntur Romli (Foto: Screenshoot Zoom)

Politik

Jangan Paksakan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

MINGGU, 26 OKTOBER 2025 | 19:01 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Presiden Soeharto, dianggap sebagai upaya meninggikan nama Orde Baru (Orba) yang diperkirakan memuat sejumlah dosa-dosa politik.

Hal tersebut disampaikan politisi PDIP M Guntur Romli, dalam diskusi yang digelar Lingkar Diskusi Indonesia (LIDI) bertajuk "Pro-Kontra Gelar Pahlawan: Kejar Tayang?" Secara daring, pada Minggu 26 Oktober 2025.

"Jadi kita memang menangkap ada tujuan politik tertentu, ingin mengglorifikasi Orde Baru, ataupun juga Soeharto dengan mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional," ujar Romli.


Lebih dari itu, Romli memperkirakan upaya memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto untuk melegalkan gaya kepemimpinan yang pernah berjalan di masa Orba.

"Bisa jadi akan menjadi semacam role model untuk sistem politik ke depan, yang tersentralistik, yang otoriter," sambungnya.

Menurutnya, penolakan publik terhadap rencana Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan gelar Pahlawan ke Soeharto memunculkan kecurigaan tentang tata kelola pemerintahan ke depan. 

"Kita harus mewaspadai hal ini. Karena ya, kalau kita melihat selama bertahun-tahun ini, nama Soeharto kan sudah sering diusulkan, dan selalu tertolak oleh masyarakat, menjadi kontroversi," kata Romli.

"Maka dari itu, kita juga perlu bertanya-tanya, kenapa kok nama Soeharto ini mau dipaksakan menjadi pahlawan?" imbuhnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya