Berita

Ilustrasi: Logo Polri. (Foto: Istimewa)

Politik

Reformasi Polri Fokus pada Aspek Kultural dan Profesional Anggota

MINGGU, 26 OKTOBER 2025 | 01:32 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Reformasi Kepolisian perlu berjalan beriringan dengan pembenahan lembaga penegak hukum dan pertahanan lainnya.

"Reformasi kepolisian, oke. Tapi reformasi kelembagaan negara yang lain juga penting dilakukan," kata Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan dalam keterangan resmi yang diterima redaksi di Jakarta pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Lanjut dia, reformasi Polri penting karena posisi Polri saat ini di bawah Presiden dan perlu ada pengembangan serta inovasi baru bagi institusi tersebut.


Terlebih, Polri yang paling sering bersentuhan dengan masyarakat melalui berbagai pelayanan. Itu sebabnya, tantangan utama Polri saat ini bukan terletak pada struktur kelembagaan, melainkan pada aspek kultural dan profesionalitas. 

Merujuk pada rendahnya kepercayaan publik terhadap Polri, Halili menilai lebih banyak disebabkan oleh budaya kerja dan perilaku aparat di lapangan.

“Public distrust hari ini lebih banyak berkaitan dengan aspek kultural dibanding kelembagaan. Jadi kalau yang direformasi justru kelembagaannya, itu tidak nyambung," jelasnya.

Publik menyoroti pelayanan Polri baik di tingkat Polsek hingga Polda, Halili menjelaskan perlu adanya standar operasional prosedur (SOP) dalam penanganan laporan masyarakat agar pelayanan menjadi lebih cepat dan akuntabel.

“Kalau Polri punya SOP yang pasti, misalnya laporan harus direspons dalam dua minggu, publik akan merasa dilayani. Ini sama seperti layanan perbankan yang cepat dan terukur,” pungkasnya.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya