Berita

Ilustrasi. (Foto: Radar Lombok)

Nusantara

WNI Korban Eksploitasi di Kamboja Diancam Sindikat Penipuan

SABTU, 25 OKTOBER 2025 | 23:24 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Nasib sial menimpa pria asal Bogor Jawa Barat (Jabar) yang tidak bisa disebutkan namanya karena menjadi korban dari eksploitasi sindikat penipuan di Kamboja. 

Walaupun korban telah berada di bawah perlindungan KBRI Phnom Penh, para sindikat masih memberikan ancaman kepada korban.

Hal itulah disampaikan orang tua korban yakni Firman yang sampai saat ini masih menunggu proses pemulangan anaknya dari Kamboja untuk kembali ke ?ndonesia oleh pihak KBRI.


“Sementara hanya WA, tapi kalau lihat orang yang tak di kenal dia trauma. Jadi waspada,” kata Firman saat dihubungi pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Dari bukti tangkapan layar yang diperlihatkan Firman, dari anaknya tertulis pesan ancaman lewat WhatsApp dengan nomor yang tidak dikenali. 

“Bajinhan, sampe indo gak bakal idup tenang lu setan.” Lalu teror kedua,  “Lu dimana, lu mau balik atau gua kejar sampe indo? Balik gak lu ke Mess.”

Pesan teror itu diperlihatkan ke Firman, saat anaknya telah melarikan diri dari lokasi para sindikat yang mengeksploitasi WNI untuk bekerja secara paksa sebagai penipu online.

“Disandera dan dijadikan pekerja paksa untuk penipuan online. Sampai akhirnya bisa kabur punya rencana kabur, karena dia ditugaskan pesan makan online dan jemput makanan di depan ruko, Selasa, 21 Oktober 2025 pukul 20.00 waktu setempat. Seperti biasa anak saya pesan makan online berdua dengan teman yang senasib. Makan datang kabur jam 05.00 an pagi baru bisa pesan grab mobil untuk kabur berangkat 19.00 jam menuju KBRI. Akhirnya sampai di KBRI,” terangnya.

Dari kejadian ini, Firman mengaku tidak menyangka anaknya menjadi korban eksploitasi. Padahal, sejak awal diajak teman SD untuk bekerja di Singapura dengan segala urusan paspor yang telah diurus.

Firman pun berharap pemerintah serius menangani kasus pekerja migran di Kamboja.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya