Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Saham Eropa Menguat di Tengah Kemarahan Trump terhadap Kanada

SABTU, 25 OKTOBER 2025 | 08:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa ditutup menguat saat investor bereaksi terhadap laporan inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali tertunda. 

Indeks acuan pasar saham Eropa, Stoxx 600 Eropa naik 0,2 persen pada akhir sesi perdagangan Jumat 24 Oktober 2025 Waktu setempat.

Sebagian besar bursa utama Eropa dan sektor berada di wilayah positif. Indeks FTSE 100 di London memperpanjang kenaikan yang telah membuatnya mencatat rekor tertinggi pada Kamis, dan mengakhiri perdagangan Jumat dengan kenaikan 0,7 persen. Indeks DAX Jerman menguat 0,13 persen ke 24239. 


Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat melaporkan bahwa tingkat inflasi tahunan Amerika mencapai 3 persen pada September, lebih rendah dari perkiraan. Saham-saham AS naik setelah data tersebut dirilis, yang menjadi sangat penting karena merupakan satu-satunya data federal yang diizinkan untuk dipublikasikan selama penutupan sementara pemerintahan yang sedang berlangsung.

Para investor juga memantau sejumlah laporan kuartalan dari berbagai perusahaan di Eropa di musim laporan keuangan yang sedang berlangsung. 

Perusahaan pertahanan asal Swedia, Saab, menjadi salah satu saham yang paling menonjol pada Jumat, ditutup naik 6,1 persen setelah perusahaan tersebut menaikkan proyeksi penjualan tahun 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan di sektor pertahanan Eropa.

Bank asal Inggris, NatWest, melaporkan hasil keuangannya lebih awal pada hari itu. Laba sebelum pajak mencapai 2,9 miliar Dolar AS pada kuartal ketiga, melampaui perkiraan analis.

Sementara itu, Uni Eropa dan Amerika Serikat mengumumkan paket sanksi tambahan terhadap Rusia, yang dapat menjadi titik terang dalam hubungan kedua pihak yang selama ini penuh ketegangan.

Para investor juga akan mencermati perkembangan berita mengenai tarif dari Kanada. Sebuah iklan yang menampilkan mantan Presiden AS Ronald Reagan berbicara menentang tarif, yang ditayangkan oleh pemerintah provinsi Ontario, memicu reaksi keras dari Presiden Donald Trump. Iklan tersebut dianggap menyesatkan publik tentang kebijakan tarif Trump. Trump yang marah akhirnya menghentikan seluruh negosiasi perdagangan dengan Kanada.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya