Berita

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Foto: RMOL/Hani Fatunnisa)

Politik

Bahlil: Etanol dari Singkong dan Jagung Bisa Dongkrak Ekonomi Petani

JUMAT, 24 OKTOBER 2025 | 20:42 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah tengah menyiapkan program pengembangan etanol berbasis bahan baku lokal seperti singkong dan jagung. 

Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, pemerintah akan mulai menerapkan program campuran etanol pada bensin secara bertahap. Targetnya, Indonesia akan memasuki fase E10 (10 persen etanol) pada 2027, sebelum naik menjadi E20 (20 persen etanol).


"Ke depan kita akan dorong ini menjadi E20, tapi bertahap, E10 dulu. Tahun 2027-2028 sudah kita mulai,” kata Bahlil kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.

Menurut Bahlil, keberhasilan Indonesia dalam pengembangan biodiesel berbasis minyak sawit (B10 hingga B50) menjadi modal penting untuk melanjutkan inovasi di sektor bensin berbasis etanol.

“Selain untuk meningkatkan energi yang bersih, kita juga ingin mengurangi impor. Kesuksesan kita dalam transformasi B10 sampai B50, kita harapkan bisa terulang di sektor bensin berbasis etanol,” ujarnya.

Etanol yang digunakan dalam program ini akan bersumber dari bahan baku lokal seperti singkong, jagung, dan tebu. Dengan begitu, kebijakan ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda: memperkuat komitmen pemerintah terhadap energi hijau sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi petani.

“Kalau di biodiesel itu pakai CPO (minyak sawit mentah), maka di bensin itu etanol. Sumbernya dari jagung, singkong, dan tebu. Ini strategi untuk meningkatkan pendapatan petani, mendorong hilirisasi di sektor pertanian, dan menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru,” jelasnya.

Dengan skema tersebut, rantai produksi pertanian akan memiliki pasar yang lebih pasti, sementara hilirisasi produk pertanian diharapkan memicu tumbuhnya industri pengolahan etanol di daerah. 

“Karena ini akan terjadi di daerah-daerah, bukan di Jakarta. Supaya apa? Kita kurangi impor, pendapatan rakyat naik, dan polusi pun bisa ditekan dengan kualitas bahan bakar yang lebih baik,” pungkas Bahlil.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya