Berita

Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: RMOL)

Politik

Geografis Jadi Tantangan Utama Pembangunan Trans Papua

KAMIS, 23 OKTOBER 2025 | 16:01 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmennya untuk menuntaskan pembangunan ruas utama Jalan Trans Papua sebagai prioritas utama dalam memperkuat konektivitas di wilayah timur Indonesia.

Menurut AHY, pembangunan infrastruktur di Papua tidak bisa dilakukan secara acak, tetapi harus dimulai dari jaringan jalan utama yang menjadi arteri penghubung antarwilayah. 

“Dalam tubuh kita ada arteri-arteri utama yang harus dituntaskan terlebih dahulu, karena arterinya harus ada dulu baru setelah itu kita bisa menghubungkan dengan ruas-ruas yang sifatnya sekunder,” ujar AHY usai rapat koordinasi percepatan pembangunan Papua, di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025.


Ia menjelaskan, ruas-ruas utama Jalan Trans Papua sepanjang ratusan kilometer harus menjadi fokus utama pemerintah agar konektivitas antarwilayah bisa terbentuk secara menyeluruh.

“Yang primernya dulu dihubungkan ratusan kilometer itu, kemudian baru sekaligus dikembangkan. Bahkan secara paralel juga bisa dikembangkan untuk yang lebih sekunder,” kata AHY.

AHY mengakui, tantangan geografis di Papua sangat berat dan membutuhkan strategi pembangunan yang adaptif. Namun, ia menegaskan bahwa justru di situlah pentingnya kehadiran negara untuk menembus isolasi wilayah dan mengurangi ketimpangan antar daerah.

“Papua luar biasa. Bagi yang sudah pernah ke Papua pasti langsung tahu betapa luar biasa tantangannya secara geografis. Bukan kita tidak mensyukuri, tetapi justru di sinilah kita harus hadir,” tegasnya.

Ia menambahkan, pembangunan akses fisik seperti jalan tidak hanya berpengaruh terhadap mobilitas ekonomi, tetapi juga terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya.

“Selalu pertumbuhan itu sangat ditentukan oleh seberapa baik akses yang bisa masuk ke sebuah daerah. Ketimpangan juga begitu, karena akses yang berbeda,” ujarnya.

AHY menegaskan bahwa pemerintah telah mempelajari berbagai permasalahan yang muncul dalam tahun pertama pelaksanaan pembangunan. 

Tahun-tahun ke depan, katanya, akan menjadi momentum untuk mempercepat dan menyempurnakan solusi yang lebih efektif bagi Papua.

“Mudah-mudahan tahun-tahun ke depan ini kita semakin cepat dan semakin efektif lagi dalam menghadirkan kebijakan serta solusi yang lebih permanen,” pungkas AHY.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya