Berita

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat rilis survei dan diskusi media di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025. (Foto: RMOL/Ahmad Satryo)

Politik

Elektabilitas Gerindra Tertinggi, PAN Tembus Lima Besar

SELASA, 21 OKTOBER 2025 | 14:26 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Hasil survei nasional terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan Partai Gerindra sebagai partai dengan tingkat elektabilitas tertinggi di Indonesia. Tingkat keterpilihan Gerindra unggul dengan 33,5 persen disusul PDIP dengan 16,4 persen.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan bahwa dominasi Gerindra menunjukkan efek kuat dari kepemimpinan dan eksposur figur nasional partai kepala Garuda di pemerintahan.

“Kinerja tokoh utama Partai Gerindra yang saat ini berada di posisi strategis pemerintahan berpengaruh besar terhadap kepercayaan publik. Elektabilitas Gerindra yang konsisten di atas 30 persen menandakan adanya konsolidasi dukungan yang solid,” ujar Dedi dalam rilis survei dan diskusi media di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.


Survei dilakukan pada 9-17 Oktober 2025 melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia dengan metode stratified multistage random sampling serta tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error ±2,9 persen.

Lalu elektabilitas partai di posisi ketiga ditempati Golkar dengan 9,1 persen dan berturu-turut disusul PKB dengan 6,2 persen, dan PAN dengan 5,0 persen.

Posisi PAN menjadi sorotan karena berhasil masuk lima besar menyalip beberapa partai besar lain seperti Demokrat (4,9 persen), PKS (4,8 persen), dan Nasdem (4,0 persen). Di sisi lain, partai-partai seperti Perindo, PPP, dan PSI berada di bawah angka 2 persen.

Sementara itu, masuknya PAN ke jajaran lima besar dinilai sebagai indikasi keberhasilan partai dalam menjaga komunikasi politik dan citra moderat di tengah dinamika politik nasional.

“PAN menunjukkan performa stabil dan adaptif dalam merespons isu-isu publik. Kenaikan ini tidak terlepas dari kemampuan partai membangun kedekatan dengan pemilih rasional dan kelompok muda,” tambah Dedi.

Berdasarkan hasil survei Dedi menambahkan, peta elektoral menjelang 2029 diperkirakan masih akan didominasi partai-partai mapan, namun peluang partai menengah seperti PAN atau NasDem untuk naik elektabilitas masih terbuka lebar apabila mampu menjaga momentum dan positioning politik.

“Politik Indonesia saat ini cenderung bergerak pada faktor figur dan stabilitas, bukan hanya ideologi. Partai yang mampu menampilkan kepemimpinan kuat dan konsisten akan menjadi pilihan publik,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya