Berita

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (Foto: Getty Images)

Dunia

Venezuela Naikkan Status Keamanan ke Level Maksimum Usai Trump Kirim CIA

MINGGU, 19 OKTOBER 2025 | 01:35 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan peningkatan status keamanan nasional hingga level maksimum di empat negara bagian barat, di tengah meningkatnya aktivitas militer Amerika Serikat di Laut Karibia.

Dalam pernyataannya, Maduro mengatakan, kebijakan itu berlaku untuk negara bagian Merida, Trujillo, Lara, dan Yaracuy. Keempat wilayah tersebut akan berada di bawah latihan militer bersandi Operasi Kemerdekaan 200 (Operation Independence 200).

“Kami menyelesaikan semua persiapan untuk mencapai kondisi optimal demi pertahanan integral tanah air kami,” ujar Maduro, seperti dikutip Anadolu pada Sabtu 18 Oktober 2025.


“Dalam persatuan yang sempurna dari rakyat kami dan semua sektor, kami bekerja untuk mengamankan perdamaian dan mempertahankan kedaulatan kami,” lanjutnya.

Media lokal melaporkan bahwa sistem pertahanan Venezuela tidak hanya mengandalkan pasukan militer resmi, tetapi juga melibatkan warga sipil. Pemerintah mengklaim sekitar 6,2 juta warga telah terdaftar sebagai anggota Pasukan Milisi Bolivarian yang siap dikerahkan dalam sistem pertahanan nasional.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Kehakiman, dan Perdamaian Venezuela Diosdado Cabello menuturkan bahwa sejauh ini sudah ada 11 negara bagian yang beroperasi di bawah tingkat keamanan maksimum. Langkah serupa, kata dia, akan segera diberlakukan di ibu kota Caracas dan Negara Bagian Miranda.

Kebijakan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Caracas dan Washington. Awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi telah memberi izin kepada CIA untuk menjalankan operasi di Venezuela dengan dalih pemberantasan narkotika.

Washington juga mengerahkan pasukan angkatan laut di sekitar wilayah Venezuela sebagai bagian dari operasi melawan kartel narkoba. Namun, pemerintah Maduro menuduh langkah tersebut merupakan upaya terselubung untuk menggulingkan pemerintahannya di bawah kedok “operasi kontra-narkotika.”

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya