Berita

Ilustrasi (Foto: Artificial Inteligence)

Bisnis

Keluarga Besar Samsung Jual Saham Rp19 Triliun Demi Bayar Pajak Warisan

SABTU, 18 OKTOBER 2025 | 13:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ibu dan dua saudara perempuan Ketua Samsung Electronics, Jay Y. Lee, berencana menjual saham perusahaan senilai sekitar 1,73 triliun Won atau sekitar Rp19,8 triliun. Informasi ini tercantum dalam laporan resmi ke otoritas bursa Korea Selatan.

Dikutip dari Reuters, Sabtu 18 Oktober 2025, penjualan sekitar 17,7 juta saham, yang setara dengan 0,3 persen dari total saham Samsung Electronics, dilakukan untuk menutupi pembayaran pajak dan pinjaman keluarga. Berdasarkan dokumen yang diajukan ke Bursa Efek Korea pada Jumat malam, penjualan ini akan ditangani oleh Shinhan Bank dan ditargetkan selesai pada April tahun depan.

Para analis menilai langkah ini sebagai bagian dari upaya keluarga Lee untuk mengumpulkan dana pembayaran pajak warisan yang diperkirakan mencapai 12 triliun Won (sekitar Rp137 triliun), menyusul wafatnya pendiri Samsung, Lee Kun-hee, pada tahun 2020.


Sementara itu, harga saham Samsung terus menunjukkan performa positif. Sejak pengumuman kerja sama dengan Tesla pada Juli lalu, saham perusahaan ini telah melonjak lebih dari empat puluh delapan persen. Selain itu, Samsung juga mendapat kontrak pasokan chip dari OpenAI dan kemungkinan besar akan memasok produk memori berkecepatan tinggi ke Nvidia.

Secara keseluruhan, saham Samsung telah naik lebih dari delapan puluh empat persen sepanjang tahun ini. Pada penutupan perdagangan Jumat, harga saham naik 0,2 persen menjadi 97.900 Won per lembar.

Menurut Park Ju-gun, kepala firma analisis Leaders Index, rencana pembelian kembali saham senilai 10 triliun Won tahun lalu bertujuan menjaga nilai saham, sekaligus membantu keluarga Lee menyiapkan dana pembayaran pajak warisan.

Namun, Park menilai langkah keluarga Lee menjual saham di tengah kenaikan harga seperti saat ini bisa sedikit menekan semangat investor ritel. 

“Bagaimanapun, Samsung Electronics sudah dianggap sebagai ‘saham nasional’, dimiliki oleh sekitar lima juta investor individu yang berharap harga saham bisa menembus 100.000 won setelah reli besar belakangan ini,” ujarnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya