Berita

Chief Investment Officer Danantara Pandu Patria Sjahrir (Foto: Dok. Inspirasi Digital)

Bisnis

Danantara Segera Suntikkan Dana Rp16 Triliun untuk Kuatkan Pasar Saham

SABTU, 18 OKTOBER 2025 | 08:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan segera menyuntikkan dana sebesar Rp 16 triliun ke pasar modal Indonesia.  Aksi ini diharapkan dapat membantu menjaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap kuat di atas level psikologis 8.000 dan secara umum memperkuat likuiditas pasar saham.

Chief Investment Officer Danantara Pandu Patria Sjahrir mengatakan bahwa investasi ini sudah di tahap akhir dan akan dieksekusi secepatnya.

Dana Rp 16 triliun ini berasal dari hasil pengelolaan dividen (keuntungan yang dibagikan) sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diterima oleh pemerintah. Pandu menegaskan Danantara hanya memiliki waktu dua bulan, sampai akhir tahun 2025, untuk menyalurkan dana tersebut. Karena keterbatasan waktu dan kebutuhan untuk menjaga keamanan dana, Danantara akan memilih instrumen yang bersifat likuid, cepat, dan aman.


“Kami hanya punya waktu dua bulan, jadi harus memilih instrumen paling cepat dan likuid. Salah satunya pasar surat utang (bond market), dan kami juga tertarik masuk ke public market equity,” ujar Pandu, di sela acara Capital Market Summit & Expo 2025 di Jakarta, Jumat 17 Oktober 2025. 

Untuk tahap awal, Surat Berharga Negara (SBN) menjadi pilihan utama karena sifatnya yang aman dan likuid. Namun Pandu menegaskan bahwa penempatan dana di SBN bersifat sementara. Kemudian, langkah lanjutannya, sebagian besar dana akan dialokasikan ke saham perusahaan publik (public market equity). Alokasi ini tidak hanya untuk saham BUMN, tetapi juga untuk perusahaan lain yang memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan tinggi.

Pandu Sjahrir menjelaskan bahwa suntikan dana tersebut adalah bagian dari strategi untuk memperkuat stabilitas pasar modal. Saat ini, likuiditas (nilai transaksi harian) Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai masih dangkal.

Berdasarkan data per 16 Oktober, nilai transaksi harian BEI hanya sekitar Rp 16,4 triliun (988 juta Dolar AS). Angka ini dianggap jauh di bawah potensi Indonesia. Pandu membandingkan dengan India, yang transaksi hariannya mencapai 12-15 miliar Dolar AS.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya