Berita

Warga Palestina membawa jeriken untuk mengambil air dari truk di tengah kerusakan akibat serangan Israel di Kota Gaza (Foto: Associated Press)

Dunia

Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Masih Terhambat

SABTU, 18 OKTOBER 2025 | 08:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza masih sulit dilakukan karena Israel terus menutup perlintasan Rafah dengan Mesir dan sejumlah jalur penting lain di utara, sepekan setelah perjanjian gecatan senjata diberlakukan.

PBB memperingatkan bahwa sejauh ini hanya ada sedikit kemajuan. Bantuan seharusnya bisa masuk dalam jumlah besar melalui semua perbatasan untuk memenuhi kebutuhan mendesak jutaan warga Gaza. Berdasarkan kesepakatan, Israel seharusnya mengizinkan peningkatan pengiriman bantuan.

PBB mengatakan pada Jumat, 17 Oktober 2025, bahwa konvoi bantuan masih kesulitan mencapai daerah paling parah terdampak di Gaza utara karena jalan-jalan yang hancur akibat serangan dan penutupan jalur Zikim serta Beit Hanoon (Erez).


Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan telah menyalurkan sekitar 560 ton makanan per hari sejak gencatan senjata dimulai pekan lalu. Namun, jumlah itu jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Gaza, meski stok makanan tersedia untuk tiga bulan ke depan.

Kepala urusan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menegaskan ribuan kendaraan bantuan perlu masuk setiap minggu untuk mengatasi kelaparan dan krisis pengungsian yang meluas.

“Kita masih jauh dari cukup, tapi sudah bergerak ke arah yang benar. Gencatan senjata memberi sedikit kesempatan, dan WFP berusaha meningkatkan bantuan secepat mungkin,” kata juru bicara WFP Abeer Etefa di Jenewa, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu 18 Oktober 2025.

Namun, hingga saat ini WFP belum dapat menyalurkan bantuan ke Kota Gaza karena jalur utara masih ditutup dan pasukan Israel tetap berada di kawasan tersebut. Dalam kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS, Israel seharusnya menarik pasukannya secara bertahap, tetapi hingga kini masih menguasai sekitar 53 persen wilayah Gaza.

“Akses ke Kota Gaza dan wilayah utara sangat sulit,” ujar Etefa, menambahkan bahwa konvoi bantuan banyak terhambat akibat jalan yang rusak atau terblokir.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya