Menteri Koperasi Republik Indonesia (Menkop) Ferry Juliantono (kedua dari kanan) di pada acara Musyawarah Nasional (Munas) V dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Perhimpunan BMT Indonesia di Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. (Foto: Dokumentasi PBMT)
Menteri Koperasi Republik Indonesia (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa bahwa koperasi harus kembali menjadi soko guru atau tiang utama perekonomian nasional sebagaimana amanat konstitusi.
Ferry menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat untuk mengembalikan peran koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat.
“Presiden kalau dibelah jiwanya koperasi, darahnya kalau dibelah koperasi. Kakek beliau Pak Margono, tokoh koperasi. Bapak beliau, Sumitro Djojohadikusumo juga tokoh koperasi. Presiden Prabowo Subianto sendiri merupakan pegiat koperasi,” ucap Ferry dalam sambutannya pada acara Musyawarah Nasional (Munas) V dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Perhimpunan BMT Indonesia di Kulonprogo, Yogyakarta, dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.
Lanjut dia, sejak awal kemerdekaan koperasi memiliki peran penting sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945.
“Pada era Orde Baru, koperasi masih bergerak di sektor produksi, distribusi, dan industri. Namun, semakin lama perannya semakin kecil,” katanya.
Ia menambahkan, langkah konkret pemerintah dalam memperkuat kemandirian ekonomi nasional juga terlihat dari kebijakan pengambilalihan sejumlah aset strategis oleh negara.
“Presiden mengambil alih PT Timah yang semula Tbk supaya Indonesia menjadi eksportir timah terbesar di dunia. Lalu ada kebun-kebun kelapa sawit tidak berizin yang dimiliki perusahaan sawit diambil negara. Jumlahnya mencapai lima juta hektare. Ini hak kita, kita pakai untuk kita sendiri,” tutup Ferry.
Musyawarah Nasional (Munas) V dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2025 di Kulonprogo, Yogyakarta, 15–17 Oktober 2025. Acara yang mengusung tema “Transformasi Koperasi Menuju Era Modern dengan Tata Kelola yang Baik untuk Mendukung Visi Indonesia Emas 2045" ini dihadiri oleh Gubernur DIY, Bupati Kulon Progo, Dirut Baznas, Komisioner Badan Wakaf Indonesia, Dewan Syariah Nasional MUI, Kadiskop Prov DIY, Kadiskop Kab. Kulon Progo, Forkopi, Bank Jateng Syariah, Bank Syariah Indonesia, tokoh Koperasi dan 500 pengurus BMT seluruh Indonesia.