Berita

Program Xpose Uncensored Trans7 menayangkan siaran yang dinilai menghina pesantren dan kiai.

Politik

Trans7 Harusnya Melihat Pesantren Pakai Mata Hati

RABU, 15 OKTOBER 2025 | 13:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Masyarakat perlu memahami pesantren secara utuh dan kultural. Pesantren adalah benteng moral bangsa dengan melahirkan generasi ulama, pemimpin, dan tokoh nasional.

“Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi pusat pembentukan moral, karakter, dan kemanusiaan. Mari bersama menjaga marwahnya,” kata Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 15 Oktober 2025.

Pesantren telah berabad-abad menjadi bagian penting dari sejarah dan peradaban bangsa Indonesia. Oleh karenanya, ia kaget sebuah stasiun televisi nasional seperti Trans7 leluasa menayangkan program "Expose Uncensored" berisi konten mendiskreditkan pesantren dan para kiai yang tayang 13 Oktober 2025.


Menag menyebut, pondok pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan keadaban sosial. Jasa pondok pesantren bagi negeri juga tidak dapat dikecilkan.

“Kalau mata hati kita melihat, apa yang terjadi di pondok pesantren sekarang ini justru hal yang berkebalikan dari citra negatif. Ada peningkatan yang sangat tajam di mana orang memasukkan anaknya ke pondok pesantren,” tandasnya.

Gelombang protes sebelumnya datang dari masyarakat, komunitas pesantren, hingga wakil rakyat di Senayan mendesak Trans7 menarik tayangan program "Expose Uncensored" dan menyampaikan permintaan maaf terbuka. Tayangan itu memuat narasi satir, di antaranya menyebut bahwa “santri minum susu saja harus jongkok” yang dinilai melecehkan tradisi kesantunan pesantren.

"Media harusnya menjadi juru damai, bukan pengadu-domba. Saya mendorong pihak-pihak yang terlibat diproses sesuai kode etik dan aturan yang ada," tegas Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya