Berita

Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam suatu acara di Masjid Istiglal (Foto: Dok. RMOL/Reni Erina)

Nusantara

Menag: Ratusan Tahun Pesantren Bentuk Karakter Bangsa

RABU, 15 OKTOBER 2025 | 11:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Masyarakat diingatkan agar menjaga marwah pondok pesantren dan menghindari narasi yang merendahkan. Pesantren telah menjadi bagian penting dalam sejarah panjang pendidikan dan pembentukan karakter bangsa Indonesia sejak ratusan tahun silam.

Hal itu dikatakan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar sebagai respons atas tayangan satir di salah satu program Trans Media yang menyinggung kehidupan santri.

Menurut Menag, pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembentukan moral, karakter, dan nilai-nilai kemanusiaan. Pesantren telah melahirkan banyak ulama, pemimpin, dan tokoh nasional yang berkontribusi besar terhadap kemajuan negeri.  Oleh karena itu, ia mengingatkan semua pihak agar memahami pesantren secara utuh, baik dari sisi pendidikan maupun budayanya.


Menag juga menyoroti tren positif saat ini, di mana semakin banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada pesantren. Ia menilai hal ini sebagai bukti bahwa citra pesantren semakin kuat dan dihargai oleh masyarakat. 

“Kalau mata hati kita melihat, apa yang terjadi di pondok pesantren justru sebaliknya dari citra negatif yang disebarkan,” ujar Menag dalam pernyataannya yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu 15 Oktober 2025.

Trans Media telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik dan para pengasuh pesantren. Menag Nasaruddin menyambut baik sikap tersebut dan menekankan bahwa budaya pesantren dikenal dengan tradisi memaafkan. Ia meyakini para kiai dan santri akan menyikapi insiden ini secara bijak, sambil menjadikannya sebagai pembelajaran bersama.

Menag juga menyatakan bahwa ia akan melakukan kunjungan ke beberapa pondok pesantren di Jawa Timur untuk bersilaturahmi. Ia ingin memastikan bahwa suasana kebatinan pesantren tetap terjaga dan masyarakat memahami betapa besarnya jasa pesantren dalam menciptakan masyarakat yang santun, religius, dan beradab.

Menutup pernyataannya, Menag menekankan bahwa tradisi pesantren yang mengajarkan hormat kepada guru dan orang tua berperan besar dalam membentuk masyarakat yang patuh dan pemimpin yang berwibawa. “Di mana ada rakyat yang santun, biasanya ada pemimpin yang berwibawa. Dan sebaliknya. Itulah suasana kebatinan yang dibentuk oleh pesantren,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya