Berita

Raja Maroko, Mohammed VI (Foto: 7 News)

Dunia

Raja Mohammed VI Resmikan Pabrik Pesawat Safran Pertama di Maroko

SELASA, 14 OKTOBER 2025 | 13:34 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perusahaan Prancis Safran Group akan membangun pabrik mesin pesawat pertama di Maroko, tepatnya di kawasan Nouaceur, dekat Casablanca.

Proyek tersebut resmi diluncurkan dalam sebuah acara yang dipimpin oleh Raja Mohammed VI, didampingi Putra Mahkota Moulay El Hassan, pada Senin waktu setempat, 13 Oktober 2025. 

Pabrik Safran akan berdiri di kawasan industri kedirgantaraan Midparc dan terdiri dari dua fasilitas utama. Fasilitas pertama akan digunakan untuk perakitan dan pengujian mesin LEAP milik Safran, sementara fasilitas kedua akan fokus pada pemeliharaan dan perbaikan mesin generasi terbaru itu. 


Investasi besar ini menjadi langkah penting bagi Maroko untuk memperkuat posisinya dalam industri kedirgantaraan global.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Maroko, Ryad Mezzour, mengatakan bahwa pembangunan sektor dirgantara Maroko berkembang sangat pesat dalam dua dekade terakhir.

"Dalam waktu kurang dari 20 tahun, Maroko telah membangun industri dirgantara kelas dunia,” ujarnya. Ia menambahkan, ekspor sektor ini melonjak dari kurang dari 1 miliar dirham pada 2004 menjadi lebih dari 26 miliar dirham Maroko pada 2024.

Pabrik perawatan mesin LEAP akan menelan investasi sekitar 1,3 miliar dirham Maroko dan mampu menangani hingga 150 mesin per tahun, dengan target menciptakan 600 lapangan kerja langsung pada 2030. 

Sementara itu, pabrik perakitan dan pengujian akan memiliki kapasitas 350 mesin per tahun dan diperkirakan membuka 300 lapangan kerja terampil pada 2029. Ini akan menjadi lokasi produksi LEAP-1A kedua Safran secara global, setelah Prancis.

Ketua Dewan Direksi Safran, Ross McInnes, menyebut proyek ini sebagai bukti kuatnya hubungan industri antara Prancis dan Maroko. 

“Kompleks mesin baru di Nouaceur adalah wujud nyata dari ikatan industri yang kuat antara kedua negara,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kehadiran Raja Mohammed VI dalam acara ini mencerminkan iklim investasi yang stabil dan visioner di Maroko.

CEO Safran, Olivier Andriès, mengatakan keputusan membangun kompleks baru di Maroko menunjukkan kepercayaan perusahaan terhadap tenaga kerja terampil, infrastruktur modern, dan stabilitas ekonomi negara tersebut. 

Ia juga mengumumkan bahwa pabrik di Casablanca akan menjadi jalur perakitan mesin LEAP terbesar di luar Prancis, dengan target merakit hingga 350 mesin per tahun untuk pesawat Airbus A320neo.

Andriès menambahkan, dua proyek besar ini serta ekspansi di tiga lokasi lainnya mewakili investasi lebih dari 350 juta euro dan akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya