Berita

Diskusi Front Mahasiswa Nasional di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. (Foto: Istimewa)

Politik

KPI: Revisi UU TNI Tidak Membawa Reformasi

KAMIS, 09 OKTOBER 2025 | 14:23 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Revisi pada UU 34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilakukan berbanding terbalik dengan semangat yang ingin dicapai dalam reformasi.

Begitu dikatakan Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Mike Verawati Tangka dalam diskusi yang digelar Front Mahasiswa Nasional di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

"Revisi UU TNI tidak membawa reformasi, melainkan memperkuat campur tangan militer di ranah sipil serta mempertahankan budaya maskulinitas dan patriarki dalam tubuh TNI," ujar Mike dalam keterangan tertulis, Kamis 9 Oktober 2025.


Dia menyampaikan, militerisme memperkuat kekuasaan otoriter, menyingkirkan perempuan dan kelompok rentan, serta menormalisasi kekerasan dalam kehidupan sosial. 

"Catatan saja, rendahnya keterwakilan perempuan di TNI hanya sekitar 2 persen dan keterlibatan militer dalam proyek food estate yang berpihak pada investor dan merugikan masyarakat lokal," katanya.

Ditambahkan Sekretaris Jenderal PBHI, Gina Sabrina, dia menyoroti bahwa pemerintah menutupi revisi besar dalam RUU TNI dengan menyebut hanya tiga pasal.

"Padahal setidaknya tujuh pasal direvisi, termasuk yang membuka ruang penempatan prajurit aktif di lembaga sipil dan operasi non-militer,"katanya.

Dia khawatir, pola represif masa lalu berpotensi berulang, terutama melalui mobilisasi ormas seperti FKPPI dan pembentukan komponen cadangan, yang memungkinkan warga sipil diadili di peradilan militer jika menolak mobilisasi. 

"Semua ini dilakukan atas nama stabilitas keamanan tetapi justru melemahkan prinsip konstitusional dan demokrasi," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya