Berita

Presiden Venezuela Nicolas Maduro (Foto: AFP)

Dunia

Venezuela Klaim Gagalkan Aksi Teror Bom di Kedutaan AS

SELASA, 07 OKTOBER 2025 | 10:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengklaim pihak keamanan berhasil menggagalkan sebuah rencana serangan “false flag” yang menargetkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Caracas. 

Menurutnya, kelompok teroris lokal berencana menanam bahan peledak untuk memperkeruh ketegangan antara kedua negara terkait isu perdagangan narkoba.

Dalam siaran televisi lokal, Maduro mengatakan telah menerima informasi dari dua sumber yang tidak disebutkan namanya. 


“Kedua sumber itu sepakat bahwa kelompok teroris lokal mencoba menempatkan bahan peledak di Kedutaan AS di Caracas untuk memperburuk perselisihan dengan Washington,” ujarnya, seperti dikutip dari AFP, Selasa, 7 Oktober 2025. 

Kepala delegasi dialog Venezuela dengan Amerika Serikat, Jorge Rodriguez, sebelumnya juga menyampaikan peringatan kepada Washington mengenai ancaman serius dari kelompok ekstremis yang disebut berusaha menanam bahan peledak di kompleks kedutaan. 

“Kami telah memperketat langkah-langkah keamanan di misi diplomatik tersebut,” kata Rodriguez.

Ketegangan antara Caracas dan Washington telah berlangsung lama. Hubungan diplomatik kedua negara putus sejak 2019, dan kedutaan AS di Caracas kini hanya diisi segelintir pegawai lokal. Meski begitu, Maduro menegaskan bahwa kedutaan tetap dilindungi. 

“Itu adalah kedutaan yang kami jaga, meskipun ada banyak perbedaan dengan pemerintah Amerika Serikat,” ujarnya.

Amerika Serikat selama ini menjadikan Venezuela sebagai fokus dalam upaya pemberantasan narkoba. Pemerintahan Donald Trump bahkan mengerahkan kapal perang dan pesawat ke kawasan Karibia serta menyerang kapal kecil yang disebut membawa narkoba ke AS. 

“Kami menghentikan aliran narkoba pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Trump kepada para pelaut Angkatan Laut AS di Virginia.

Maduro menuduh langkah tersebut bukan semata soal narkoba, melainkan upaya untuk menggulingkan rezimnya. Sebagai respons, pemerintah Venezuela mengerahkan ribuan tentara ke perbatasan darat dan laut serta memperkuat milisi sipil.

Sementara itu, muncul spekulasi bahwa pemimpin oposisi Maria Corina Machado bersembunyi di Kedutaan AS, meski kabar ini belum terkonfirmasi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya