Berita

Ilustrasi (Foto: Artificial Intelligence)

Bisnis

Gara-gara Shutdown Dolar AS Anjlok

SABTU, 04 OKTOBER 2025 | 08:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kurs Dolar Amerika Serikat melemah di akhir pekan, seiring ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan (shutdown) AS yang mengaburkan prospek ekonomi. Laporan ketenagakerjaan nonpertanian AS untuk September yang seharusnya dirilis Jumat ditunda karena penutupan ini.

Indeks Dolar AS tertekan 0,1 persen ke level 97,72, pada perdagangan Jumat 3 Oktober 2025 waktju setempat, menempatkannya di jalur kinerja mingguan terburuk sejak Juli.

Terhadap Franc Swiss, Dolar turun 0,3 persen ke level 0,7951 Franc, menuju kinerja mingguan terburuk sejak pertengahan Agustus. Dolar juga melemah terhadap Poundsterling yang naik 0,3 persen ke posisi 1,3479 Dolar AS. 


Mata uang AS semakin tertekan setelah data menunjukkan aktivitas sektor jasa AS stagnan pada September akibat perlambatan tajam pesanan baru. Institute for Supply Management melaporkan indeks PMI non-manufaktur turun ke level 50, batas antara pertumbuhan dan kontraksi, dari 52 pada Agustus. Para ekonom sebelumnya memperkirakan penurunan hanya ke 51,7. Sektor jasa sendiri menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS.

Dalam perdagangan dengan Yen, Dolar naik tipis 0,1 persen ke posisi 147,44 Yen setelah sempat melemah hingga 0,4 persen. 

Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, menyampaikan pandangan hati-hati mengenai kondisi ekonomi global, yang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Pasar juga berfokus pada pemilihan Partai Demokrat Liberal Jepang pada Sabtu yang akan menentukan perdana menteri berikutnya.

Di pasar kripto, bitcoin naik untuk sesi kedelapan berturut-turut dan mencapai level tertinggi sejak 13 Agustus. Bitcoin tercatat naik 1,5 persen ke posisi 122.530,82 Dolar AS, didukung oleh kenaikan saham AS dan aliran dana masuk ke ETF berbasis bitcoin.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya