Berita

Ilustrasi (Foto: Artificial Intelligence)

Bisnis

Kilau Emas Meredup saat Pasar Waspadai Komentar The Fed

JUMAT, 03 OKTOBER 2025 | 07:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas turun setelah sempat mencetak rekor tertinggi intraday, seiring komentar pejabat Federal Reserve yang menyerukan kehati-hatian terkait pemangkasan suku bunga lanjutan.

Emas spot di pasar New York turun 0,5 persen menjadi 3.845,78 Dolar AS per ons pada Kamis 2 Oktober 2025 waktu setempat atau Jumat dini hari. Sementara harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melemah 0,8 persen menjadi 3.868,1 Dolar AS per ons. 

Di awal sesi, harga logam kuning sempat menyentuh rekor tertinggi 3.896,49 Dolar AS per ons di tengah penghentian aktivitas pemerintah (government shutdown) Amerika.


Dikutip dari Reuters, Presiden Federal Reserve Bank of Dallas, Lorie Logan, menilai langkah pemangkasan suku bunga bulan lalu sudah tepat sebagai "asuransi" terhadap potensi pelemahan tajam di pasar tenaga kerja. Namun, dia menegaskan bank sentral harus "berhati-hati" dalam melakukan pelonggaran lanjutan.

Sentimen emas juga diperkuat oleh shutdown pemerintahan AS yang memasuki hari kedua. Kondisi ini berpotensi menunda publikasi data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan non-pertanian (NFP), yang seharusnya dirilis Jumat pekan ini. Laporan klaim pengangguran mingguan adalah tolok ukur utama kesehatan pasar tenaga kerja yang dijadwalkan Kamis, juga tidak dirilis.

Bank investasi Goldman Sachs juga menegaskan emas tetap menjadi rekomendasi komoditas utama. Dalam proyeksinya, harga emas bisa mencapai 4.000 Dolar AS per ons pada pertengahan 2026 dan 4.300 per ons pada akhir 2026. 

Harga logam mulia lainnya juga bergerak melemah. Perak spot jatuh 1,4 persen menjadi 46,67 Dolar AS per ons. Paladium menyusut 1 persen ke posisi 1.231,94 Dolar AS. Platinum relatif stabil di level 1.558,55 Dolar AS per ons.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya