Berita

Petugas Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polda Jabar membantu merawat siswa yang keracunan MBG di Kabupaten Bandung Barat (Foto: Humas Polda Jabar)

Nusantara

Makan Bergizi Gratis Beda dengan Pengadaan Buku

RABU, 01 OKTOBER 2025 | 15:56 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah jadi sorotan setelah tercatat lebih dari enam ribu anak mengalami gangguan pencernaan akibat dugaan keracunan massal. 

Pemerhati sosial dan politik Adian Radiatus mengatakan, keracunan massal yang terus berulang merupakan akibat mekanisme yang tidak professional hingga persiapan asal-asalan 

"Ironisnya mereka berlindung di balik kata "Perintah Presiden" bahwa MBG harus berjalan. Jelas Presiden tidak menghendaki perintah atau instruksinya dijadikan sebuah tugas yang sia-sia semacam itu," kata Adian melalui keterangan elektronik di Jakarta, Rabu 1 Oktober 2025.


Menurut Adian, persiapan matang dan profesional adalah cara segala kesuksesan sebuah program dapat dijalankan dan menghasilkan gol sesuai target dan tujuan dari kebijakan tersebut. 

"MBG bukanlah program pengadaan buku atau tas sekolah," kata Adian.

Adian menekankan, MBG adalah pemberian makanan bergizi agar anak-anak tidak sekedar kenyang tetapi juga sehat dan dalam waktu singkat terjadi keseimbangan antara menuntut ilmu dan ransum yang disantap sehari-sehari.

Adian menambahkan, penghalang paling besar adalah mengatur budget dan ketersedian bahan baku termasuk perlengkapan kerja di mana perhitungan waktu dalam pengolahan hidangan tidak bisa diabaikan.

"Karena potensi bakteri dan kuman lainnya bisa terjadi pada tahapan-tahapan tertentu," pungkas Adian.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya