Berita

Gunung Lawu. (Foto: RMOLJateng/Dian Tanti)

Nusantara

Wacana Bahlil Buka Lelang Proyek Geotermal di Kawasan Lawu Keblinger

SELASA, 30 SEPTEMBER 2025 | 02:16 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Wacana Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk membuka lelang sepuluh wilayah pengelolaan panas bumi (geotermal) tahun ini menuai kritik. 

Dari jumlah tersebut, tiga merupakan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan sementara tujuh lainnya berupa Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE).

Salah satu lokasi yang ditetapkan masuk peta survei adalah Kecamatan Jenawi, Karanganyar yang berada di wilayah lereng Gunung Lawu.


Praktis, rencana keblinger Bahlil dalam membuka lelang proyek geotermal di kawasan lereng Gunung Lawu mendapat penolakan dari elemen masyarakat di Karanganyar.

Aktivis lingkungan Yannuar Faishal menegaskan bahwa cadangan air tanah di kawasan tersebut sangat vital bagi kehidupan warga.

“Dikhawatirkan proyek tersebut akan mengancam lingkungan alam sekitar gunung Lawu,” jelas Yannuar dikutip dari Kantor Berita RMOLJateng, Senin malam, 29 September 2025.

Menurutnya, meski baru sebatas tahapan survei awal, namun proyek eksplorasi panas bumi berisiko mengurangi ketersediaan air, merusak ekosistem, hingga memicu potensi bencana.

“Gunung Lawu masih aktif. Jika dieksploitasi berlebihan, dampaknya bisa fatal. Air yang disedot untuk proyek akan mengurangi kebutuhan warga sehari-hari,” jelasnya.

Selain masalah lingkungan, warga juga khawatir muncul konflik sosial. Isu jual-beli lahan mulai merebak di sejumlah desa, termasuk Gumeng dan Anggrasmanis.

“Ada yang tergiur menjual tanah, ada yang menolak. Situasi ini bisa menimbulkan gesekan antar warga,” ungkapnya.

Pemerintah pusat berkali-kali menegaskan panas bumi sebagai energi bersih masa depan. Namun, bagi masyarakat Karanganyar, label 'energi hijau' tidak menjamin ramah lingkungan. 

Mereka menilai, tanpa kajian ekologis mendalam, proyek geothermal justru bisa mengancam keberlanjutan hidup warga lereng Lawu.

Selama ini keberadaan gunung Lawu mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Bahkan sejak ratusan tahun, baik itu terkait budaya, kearifan lokal atau sumber alamnya yang melimpah.

“Termasuk sumber daya airnya mampu menjadi tumpuan hidup masyarakat lereng Lawu yang ada di dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur,” pungkas Yannuar.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya