Berita

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika di Ruang Komisi XIII DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 24 September 2025. (Foto: YouTube TV Parlemen)

Politik

Raja Juli Kena Semprot KPA soal Konflik Agraria di Cilacap

RABU, 24 SEPTEMBER 2025 | 18:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni didamprat Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika soal konflik agraria yang terjadi di Cilacap antara warga desa dengan PT Perhutani.

Hal itu disampaikan Dewi Kartika ketika audiensi dengan Pimpinan DPR bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri ATR Nusron Wahid, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Plt Menteri BUMN dan Kepala Staf Kepresidenan.

“Saya pernah mengajak Bapak Raja Juli ke salah satu Desa Bulupayung di Cilacap. Itu adalah konflik agraria puluhan tahun yang berkonflik dengan Perhutani. Tetapi 9.000 hektare tanah di Cilacap itu adalah lumbung pangan nasional,” ucap Dewi di Ruang Komisi XIII DPR, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 24 September 2025.


Ia lantas mempertanyakan wilayah hutan yang seharusnya menjadi lumbung pangan, kini tidak bisa dibebaskan dari klaim Perhutani. Sementara para petani tidak bisa menggarap lahan.

“Saya menunjukkan ke Pak Raja Juli, Pak lihat mana ada hutan? Kenapa tanah-tanah pertanian produktif itu yang dikerjakan oleh kaum tani tidak kunjung dibebaskan dari klaim kawasan hutan,” tegasnya. 

“Sebenarnya masyarakat itu sudah berkontribusi pada pembangunan nasional, sudah berkontribusi menjadi sumber pangan, tetapi tidak kunjung dilepaskan,” sambung Dewi.

Ia mengatakan pemerintah desa bingung dengan konflik agraria di wilayah Bulupayung, Cilacap. Ketika ditanya, mereka tidak mampu menjawab permasalahan tersebut.

“Pemerintahan desanya saja sudah bingung, pemerintah pemdanya sendiri (juga bingung), Pak Raja Juli ingat, implikasinya adalah petani tidak bisa mengangkut hasil panennya, karena infrastruktur pembangunan, program-program untuk petani itu nggak bisa masuk karena alasannya itu. Ini adalah masih klaim Perhutani, masih kawasan hutan, masih di dalam HGU,” demikian Dewi Kartika.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya