Berita

Wasekjen Partai Demokrat, Didik Mukrianto. (Foto: RMOL)

Politik

Reformasi Parpol dan Sistem Pemilu Harus Disegerakan

SELASA, 23 SEPTEMBER 2025 | 10:19 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Wacana reformasi sistem pemilu kembali mencuat. Kali ini, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Didik Mukrianto, bersuara lewat akun x miliknya.

“Reformasi ini tidak lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan mendesak untuk memperkuat pondasi demokrasi,” ujar Didik seperti dikutip redaksi di Jakarta, Selasa, 23 September 2025.

Ia menilai, sistem yang berlaku sejak Pemilu 2009 telah menimbulkan sejumlah distorsi demokrasi. Di antaranya, memunculkan potensi “kroni” politik yang saling melindungi kekuasaan, alih-alih menghadirkan checks and balances yang efektif.


Menurutnya, sistem yang ada kini justru mengurangi peran partai politik sebagai pintu gerbang representasi. Pemilih lebih terfokus pada individu calon ketimbang visi dan misi partai. Kondisi tersebut, kerap melahirkan popularitas semu dan faktor non-substantif sebagai penentu kemenangan.

“Rekrutmen politik yang pragmatis menghasilkan calon berkualitas rendah, dengan biaya politik yang mahal. Hanya parpol bermodal besar yang mampu bertahan. Money politics pun menjadi endemik, menggerus integritas pemilu dan kepercayaan masyarakat,” jelasnya.

Didik juga menyoroti ambang batas parlemen yang dinilainya memperkuat dominasi oligarki, sehingga sistem multipartai di Indonesia lebih menyerupai “campur aduk” daripada proporsional murni.

Karena itu, ia menekankan urgensi reformasi sebagai langkah memutus rantai korupsi politik, oligarki, serta biaya tinggi demokrasi. Reformasi diperlukan untuk memastikan Pemilu 2029 lebih inklusif dan berkualitas, serta mencegah kembalinya pola otoriter.

“Prinsip kedaulatan rakyat menuntut partisipasi bermakna, termasuk simulasi regulasi baru agar tidak membingungkan pemilih. Jika tertunda, kita berisiko kembali ke pola otoriter, di mana pemilu hanya ritual tanpa substansi,” tegasnya.

Didik menutup pernyataannya dengan harapan agar pemilu ke depan benar-benar merepresentasikan aspirasi rakyat, bukan sekadar arena transaksi kekuasaan.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya