Berita

Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam (Foto: Antara)

Bisnis

Mungkin Ini Sebab Crazy Rich Haji Isam Belum Masuk Daftar Forbes

SENIN, 22 SEPTEMBER 2025 | 13:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Nama Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam cukup populer dan dikenal luas sebagai crazy rich asal Kalimantan. Laki-laki kelahiran Batulicin, Kalimantan Selatan pada 1977 ini adalah pengusaha sukses yang berangkat dari duka lara semasa kecil. 

Saat ini ia tercatat menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia dengan jumlah kekayaan yang disebut-sebut mencapai Rp32 triliun.

Kekayaan Haji Isam melonjak signifikan beberapa tahun terakhir khususnya setelah perusahaannya melantai di Bursa Efek Indonesia. Setelah itu, cerita mengenai kekayaan Haji Isam pun beredar luas. Ia kini sering menghadiri acara penting sesame pengusaha kakap dan bahkan ikut bersama Presiden Prabowo menemui salah satu orang terkaya dunia pendiri Microsoft, Bill Gates, dalam lawatannya ke Indonesia beberapa Waktu lalu.


Dikutip dari CNBC, kekayaan Haji Isam di dua perusahaan publik yang dikendalikan, yakni PT Jhonlin Agro Raya PTTbk (JARR) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) mencapai Rp14,16 triliun atau nyaris menyentuh 1 miliar Dolar AS. Selain itu, Haji Isam masih memiliki portofolio bisnis yang juga sangat besar di perusahaan non publik, termasuk bisnis di sektor pertambangan batu bara hingga pelayaran. 

Namun, banyak pertanyaan yang juga beredar luas, mengapa hingga saat ini namanya belum masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya Forbes? Forbes terkenal rutin merilis daftar orang terkaya di seluruh dunia dan dapat menjadi acuan. 

Mengutip data Real Time Forbes, posisi 50 saat ini dihuni oleh Kiki Barki, pengusaha batu bara dengan total kekayaan 1 miliar Dolar AS.

Dalam menghitung dan menentukan kekayaan para miliarder dunia, Forbes menggunakan nilai kekayaan bersih. Nilai kekayaan bersih merupakan perhitungan total aset kemudian dikurangi oleh total liabilitas.

Aset yang dihitung merupakan total aset keseluruhan, baik aset lancar maupun aset tetap. Sama seperti di aset, liabilitas juga dihitung keseluruhan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

"Kami menilai berbagai aset, termasuk perusahaan swasta, real estat, seni, dan banyak lagi. Kami tidak berpura-pura mengetahui neraca keuangan setiap miliarder (meskipun beberapa menyediakannya). Ketika dokumentasi tidak disertakan atau tersedia, kami mengabaikan kekayaan," tulis Forbes dalam laman resminya, dikutip Senin 22 September 2025. 

Selain dari nilai kekayaan bersih, Forbes juga melakukan perhitungan dengan cara mengkalkulasi harga saham yang dimiliki oleh miliarder tersebut dan nilai tukar. Karena harga saham dan nilai tukar selalu fluktuatif, Forbes mengakui beberapa orang bisa dengan mudah mengalami kenaikan atau penurunan posisi di daftar mereka karena hal tersebut.

Namun, perhitungan ini umumnya digunakan oleh Forbes bagi mereka yang memiliki saham di perusahaan terbuka atau yang sudah terdaftar di bursa saham. Bisa jadi, bila kelak lebih banyak data keuangan perusahaannya tersedia secara publik, nama Haji Isam akan segera menyusul daftar orang terkaya di Indonesia, bahkan dunia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya