Surat yang diduga ditulis Donald Trump untuk Jeffrey Epstein (Foto: akun X @TheDemocrats
Anggota Partai Demokrat di Komite Pengawasan DPR AS merilis sebuah surat bernada seksual yang konon ditandatangani oleh Presiden Donald Trump dan ditujukan kepada Jeffrey Epstein, terduga pelaku perdagangan seks yang telah meninggal.
Dikutip dari Associated Press, Selasa 8 September 2025, surat yang dimaksud ditemukan dalam album ulang tahun Jeffrey Epstein tahun 2003, yang diterima komite pada Senin, 7 September 2025, dari pihak keluarga Epstein.
Dalam surat tersebut tertulis, “Seorang sahabat adalah hal yang luar biasa. Selamat Ulang Tahun - dan semoga setiap hari menjadi rahasia indah lainnya.”
Menariknya, teks surat itu dibingkai dengan siluet tubuh wanita dan memuat nama serta tanda tangan Trump.
Trump melalui Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Taylor Budowich, langsung membantah keaslian surat itu.
“Saatnya @newscorp membuka buku cek itu. Itu bukan tanda tangannya. FITNAH!” tulisnya di X.
Sementara Trump juga menegaskan bahwa isi surat tersebut tidak mencerminkan dirinya. Dia bahkan mengajukan gugatan senilai 10 miliar Dolar AS terhadap The Wall Street Journal atas laporan tentang dugaan surat tersebut.
“Ini bukan kata-kata saya, bukan cara saya berbicara. Lagipula, saya tidak menggambar," ujarnya.
Epstein adalah seorang pemodal kaya dengan koneksi luas di kalangan elit. Ia bunuh diri pada 2019 di penjara Manhattan saat menunggu persidangan atas tuduhan pelecehan seksual dan perdagangan anak di bawah umur.
Lebih dari satu dekade sebelumnya, Epstein pernah membuat kesepakatan rahasia dengan jaksa federal di Florida untuk menghindari dakwaan serupa. Ia dituduh membayar gadis-gadis di bawah umur ratusan dolar tunai untuk pijat, lalu melecehkan mereka.
Trump dan Epstein diketahui pernah dekat, tetapi Trump mengaku hubungan mereka retak sekitar dua dekade lalu.
Ia bahkan mengusir Epstein dari klub pribadinya di Florida setelah Epstein disebut merekrut orang-orang yang pernah bekerja untuk Trump. Hingga kini, Trump tidak dituduh melakukan pelanggaran apa pun terkait hubungannya dengan Epstein.
Pengungkapan surat ini muncul di tengah desakan bipartisan di Kongres AS untuk merilis apa yang disebut sebagai “berkas Epstein” setelah bertahun-tahun memicu spekulasi dan teori konspirasi. Seruan itu datang bukan hanya dari Demokrat, tetapi juga Partai Republik, termasuk Wakil Presiden JD Vance.
Bulan lalu, Komite Pengawasan DPR juga memanggil keluarga Epstein dan meminta sejumlah dokumen, termasuk surat wasiat terakhir, perjanjian dengan jaksa, buku kontak, serta catatan transaksi dan aset keuangan Epstein. Departemen Kehakiman kini mulai menyerahkan catatan penyelidikan kasus Epstein kepada komite.
Pihak Gedung Putih sejauh ini belum memberikan komentar resmi.