Berita

Rumah Sri Mulyani Dijaga TNI. (RMOL/Raiza Andini)

Politik

Beda Nasib Sri Mulyani, Eko-Uya dan Sahroni Usai Rumah Dijarah

SENIN, 01 SEPTEMBER 2025 | 14:00 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Gelombang amarah publik belakangan ini menyasar sejumlah pejabat dan wakil rakyat. Rumah pribadi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Eko Patrio, Uya Kuya, hingga Ahmad Sahroni sebagai anggota DPR menjadi sasaran penjarahan buntut kekecewaan publik terhadap sikap dan pernyataan mereka.

Sri Mulyani mengalami dua kali penjarahan di rumahnya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Kejadian itu berlangsung dua kali pada Minggu, 31 Agustus 2025 sekitar 00.30 WIB dan 03.30 WIB.

Meski menjadi korban, Sri Mulyani lewat akun Instagram miliknya justru tampil meminta maaf dan mengajak masyarakat menjaga demokrasi tanpa anarki.  Usai dijarah, kini rumahnya dijaga ketat aparat TNI setelah sempat dijarah.


“Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip redaksi di Jakarta, Senin, 1 September 2025.

Berbeda dengan Sri Mulyani, nasib Eko Patrio dan Uya Kuya justru berujung pada pemecatan. Keduanya diberhentikan dari statusnya sebagai anggota DPR RI oleh Partai Amanat Nasional (PAN) setelah gelombang protes publik semakin keras. 

Ironisnya, rumah Eko Patrio tetap dijarah meski sudah dijaga aparat sebelum massa sempat merangsek, sementara rumah Uya Kuya tetap tak luput dari sasaran amuk massa.

Nasib serupa juga menimpa Ahmad Sahroni. Politikus Nasdem itu tidak hanya menjadi sasaran penjarahan, tetapi juga hujatan publik akibat sejumlah pernyataan yang dinilai menyakiti perasaan rakyat.

“Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang totol sedunia," kata Sahroni beberapa waktu lalu.

Rangkaian peristiwa ini memperlihatkan kontras sikap dan konsekuensi. Sri Mulyani memilih jalan empati dengan mengakui kekurangan dan mengajak bangsa memperbaiki diri, sementara Eko Patrio dan Uya Kuya harus menghadapi sanksi politik dari partainya. Di sisi lain, Sahroni ikut terseret dalam gelombang kemarahan massa yang terus meluas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya