Berita

Kapusjianmar Seskoal Laksma TNI Salim M.Phil. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Pertahanan

Laksma TNI Salim:

Diplomasi Maritim Indonesia Hadapi Situasi Kompleks di Kawasan

SABTU, 30 AGUSTUS 2025 | 18:43 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Rivalitas antara Amerika Serikat (AS) dan China di kawasan Indo Pasifik membuat Indonesia perlu memiliki kecakapan diplomasi maritim.

Hal itu tertuang dalam pembahasan Seminar Expert 2025 bertajuk ‘Diplomasi Maritim di era Presiden Prabowo Tantangan dan Peluang’ yang digelar di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta pada Sabtu, 30 Agustus 2025. 

Kapusjianmar Seskoal Laksma TNI Salim M.Phil beserta Prof. Anak Agung Banyu perwita yang bertindak sebagai expert session mengatakan diplomasi maritim Indonesia cukup kompleks di tengah adu kekuatan dan pengaruh dari AS dan China.


“Tidak hanya mendayung di antara dua karang kata Bung Hatta, akan tetapi bangsa kita saat ini menghadapi gelombang dan badai di tengah samudra,” kata Salim.

Lanjut dia, dengan mengusung Asta Cita serta keteladanan yang digambarkan dalam diplomasi hiu kencana dalam buku KSAL Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, TNI AL berhasil menyelenggarakan event-event yang bertaraf internasional.

“TNI AL yang memiliki peran diplomasi sudah membawa harum nama bangsa Indonesia di kancah pergaulan internasional, seperti Keberhasilan Multilateral Naval Exercise Komodo maupun International Maritime Security Symposium yang digelar di Bali pada awal tahun 2025,” jelasnya.

Menurut jebolan AAL 1995, hal itu menjadi modal besar bagi TNI AL untuk melangkah lebih maju dalam merancang diplomasi maritim Indonesia ke depan.

“Indonesia harus menjadi penentu di kawasan sekaligus pusat peradaban maritim,” pungkasnya.

Expert session ini dimoderatori oleh Dosen Hubungan Internasional UPN Yogyakarta Ludio Madus diawali dengan paparan pakar HI Prof. Anak Agung Banyu Perwita. 

Prof Banyu menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan diplomasi maritim, serta tahapan mulai dari soft diplomacy hingga hard diplomacy.

Ia juga menyampaikan pentingnya kejelasan visi pemerintah dalam menghadapi rivalitas dan permasalahan perbatasan maritim antar negara. 

Mahasiswa UPN sangat bersemangat dan antusias mengikuti seminar ini. Hal itu terlihat dalam dinamika sesi tanya jawab. Mereka berharap Indonesia memiliki visi maritim yang baik bagi masa depan pembangunan bangsa.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya