Berita

Demonstrasi di area Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025. (Foto: RMOL/Bonfilio Putra)

Politik

DPR Pengecut Hadapi Rentetan Demo

JUMAT, 29 AGUSTUS 2025 | 13:47 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

DPR menunjukkan sikap anomali menghadapi demonstran. Sebagai wakil rakyat, DPR tidak bijak dan terkesan pengecut karena tidak merespons rentetan demonstrasi yang berlangsung pada Senin, 25 Agustus 2025 dan Kamis, 28 Agustus 2025.

"Respons yang muncul justru pernyataan konyol anggota DPR Sahroni yang mendukung aparat menangkap pendemo yang anarkis dan di bawah umur," kata Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus di Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2025.

Tuntutan massa jelas berpusat di DPR karena berkaitan dengan tunjangan dewan terlalu tinggi di tengah kesusahan rakyat. Menurut Lucius, mereka menggelar demo agar tunjangan-tunjangan DPR dibatalkan sekaligus mendorong DPR untuk lebih peduli pada rakyat.


Namun sayangnya, DPR justru memilih menghindar dari rakyat. Berbagai agenda rapat ditiadakan agar anggota DPR tidak berhadapan langsung dengan massa.

"Bagaimana bisa DPR justru memilih untuk menghindar? Rapat-rapat ditiadakan agar anggota tidak berhadapan langsung dengan massa. Ini sungguh sebuah pilihan yang boleh dibilang agak 'pengecut'," ungkap Lucius.

Ia menilai, aksi massa murni ditujukan kepada DPR, bukan pihak lain. Karena itu, seharusnya DPR bertanggung jawab penuh untuk menghadapi tuntutan rakyat.

"Bagaimana bisa mereka mengaku wakil rakyat, tetapi tak mau bertemu dengan rakyat?" tegasnya.

Lucius juga mengingatkan, hilangnya kepercayaan publik terhadap DPR sama saja dengan hilangnya legitimasi sebagai wakil rakyat. Jika rakyat sudah tidak percaya, maka tidak ada alasan lagi anggota DPR melanjutkan perannya sebagai wakil rakyat.

Di sisi lain, Lucius juga mendesak DPR segera mengambil sikap atas jatuhnya korban jiwa dalam rentetan demo kemarin.

"Dengan jatuhnya korban dilihat rakyat, DPR harus segera menyatakan sikap resmi sekaligus memastikan aparat keamanan bekerja profesional dan tidak menggunakan kekerasan," pungkas Lucius.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya