Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: AFP)

Dunia

Macron Balik Serang Netanyahu soal Tuduhan Antisemitisme di Prancis

RABU, 27 AGUSTUS 2025 | 12:36 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak keras kritik terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait meningkatnya aksi antisemitisme di Prancis.

Dalam sebuah surat yang dipublikasikan Rabu, 27 Agustus 2025, Macron menegaskan bahwa isu antisemitisme tidak boleh dijadikan alat politik.

“Tuduhan tidak bertindak menghadapi sebuah momok yang kami lawan dengan segala daya kami adalah tidak dapat diterima dan merupakan penghinaan terhadap Prancis secara keseluruhan,” tulis Macron dalam suratnya kepada Netanyahu, seperti dikutip dari AFP.


"Perjuangan melawan antisemitisme tidak boleh dipersenjatai dan tidak akan menjadi bahan pertentangan antara Israel dan Prancis," kata dia lagi.

Macron dalam jawabannya juga menyentil operasi militer Israel di Gaza. Ia mendesak agar perang segera diakhiri karena hanya menimbulkan penderitaan panjang.

“Saya dengan sungguh-sungguh menyerukan agar Anda menghentikan perlombaan putus asa dari perang permanen yang ilegal dan mematikan di Gaza. Perang itu merusak martabat negara Anda dan menempatkan rakyat Anda dalam jalan buntu," tulis Macron.

Surat ini muncul setelah Netanyahu sebelumnya mengirim surat pada pertengahan Agustus, menuding janji Macron untuk mengakui negara Palestina sebagai pemicu meningkatnya antisemitisme di Prancis.

“Seruan Anda untuk negara Palestina hanya menambah bahan bakar pada api antisemitisme. Itu bukan diplomasi, melainkan bentuk pemuasan terhadap Hamas yang sedang kami perangi di Gaza," tulis Netanyahu.

Ketegangan diplomatik terkait isu antisemitisme tak hanya terjadi antara Israel dan Prancis. 

Amerika Serikat juga sempat berseteru dengan Paris setelah Duta Besar AS untuk Prancis, Charles Kushner, menuding pemerintah Macron tidak cukup bertindak. 

Kementerian Luar Negeri Prancis kemudian memanggil perwakilan Kedutaan AS untuk meminta klarifikasi, dan menyebut tuduhan tersebut tidak dapat diterima.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya