Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Dolar AS Naik Tipis tapi Menuju Pelemahan Mingguan

SABTU, 09 AGUSTUS 2025 | 07:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) di pasar New York menguat tipis pada penutupan Jumat 8 Agustus 2025 waktu setempat.

Meski demikian, Dolar AS tetap menuju penurunan mingguan seiring data ekonomi yang melemah. Pelaku pasar memperhitungkan kemungkinan lebih banyak pemangkasan suku bunga tahun ini. Pasar juga terus menyoroti  penunjukan Stephen Miran sebagai anggota sementara Dewan Gubernur The Fed, yang memicu ekspektasi bahwa pengganti Jerome Powell kelak akan lebih dovish.

Trump menunjuk Stephen Miran, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, untuk menggantikan Adriana Kugler yang mengundurkan diri mendadak pekan lalu. Meski hanya sebagai pengganti sementara, penunjukan ini memperkuat persepsi bahwa The Fed menjadi semakin politis dan kurang independen.


"Ini memperkuat apa yang sudah kita tahu bahwa The Fed kini lebih politis dan kurang independen," ujar Michael Brown, analis senior di Pepperstone, dikutip dari Reuters.

Brown menilai reputasi Miran di pasar masih rendah, dan memperkirakan Miran akan mendorong pemangkasan suku bunga besar-besaran, karena dianggap sebagai perpanjangan kehendak Presiden.

Namun, analis lain menilai dampaknya terhadap kebijakan The Fed akan minimal.

"Kami percaya independensi bank sentral akan tetap terjaga," kata Raisah Rasid dari J.P. Morgan Asset Management, seraya menambahkan bahwa fokus The Fed akan tetap pada data ekonomi.

Indeks Dolar AS (DXY) terakhir naik 0,21 persen menjadi 98,19, namun tetap menuju pelemahan mingguan sekitar 0,5 persen.

Terhadap Yen, Dolar AS turun 0,31 persen menjadi 147,560 Yen.

Terhadap Euro, Dolar AS naik 0,25 persen menjadi 1,163775 Dolar AS.

Terhadap Franc Swiss, Dolar AS menguat 0,29 persen ke 0,80840 Franc

Dolar telah melemah 9,5 persen terhadap sekeranjang mata uang utama sepanjang tahun ini, di tengah kekhawatiran pasar terhadap kebijakan dagang Trump yang tidak konsisten

Pasar kini memperkirakan 93 persen kemungkinan The Fed akan memotong suku bunga pada September. Setidaknya dua kali pemangkasan telah diperhitungkan oleh pasar untuk tahun ini

Investor kini mengalihkan fokus ke data inflasi konsumen (CPI) AS minggu depan, dengan core CPI Juli diperkirakan naik 0,3 persen (m/m).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya