Berita

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Prof Rhenald Kasali/Ist

Bisnis

Kesepakatan dengan AS Dinilai Sia-Sia, Ini PR Berat Indonesia

JUMAT, 08 AGUSTUS 2025 | 13:48 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Prof Rhenald Kasali, menanggapi dinamika kesepakatan dagang Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).

Dia menilai hal ini menjadi sia-sia usai Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif global sebesar 15 hingga 20 persen bagi negara-negara yang belum memiliki kesepakatan dagang dengan AS.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan bahwa Indonesia menghadapi situasi global yang penuh tantangan. Menurut Prabowo, perubahan geopolitik saat ini sangat drastis dan AS adalah “masternya the art of the deal.”


Rhenald Kasali menegaskan bahwa keberhasilan negosiasi tidak bisa dilihat dari sekadar angka, tetapi juga membutuhkan kecakapan tinggi dan kekuatan intelijen.

“Ketika kita mengirim tim negosiasi dagang, kita harus terus memberi semangat pada mereka. Jangan puas diri dengan memberikan banyak hal tetapi dapatnya sedikit,” ujarnya seperti dikutip redaksi melalui kanal YouTube, Jumat, 8 Agustus 2025.

Ia menyebut bahwa situasi saat ini menunjukkan negara-negara tetangga yang sebelumnya memiliki tarif lebih tinggi, kini mendapatkan tarif yang sama seperti Indonesia, tanpa perlu memberi sebanyak yang telah dikorbankan Indonesia.

“Ini tentu PR bagi kita. Bagi Anda yang senang memuja-memuji, nanti dulu, jangan terlalu cepat berpuas diri karena negosiasi itu memerlukan keahlian tingkat tinggi,” kata Rhenald.

Ia pun mengingatkan kembali bahwa pihak lawan, yakni Amerika Serikat, memiliki keunggulan dalam hal negosiasi.

“Sekali lagi ini adalah master of the deal. Diperlukan kecerdikan, kepintaran, kemampuan membaca bukan hanya sekadar angka tetapi juga membaca perilaku dan juga harus memiliki kekuatan intelijen yang luar biasa. Tambah lagi dengan data. Kan ini selalu PR bagi kita,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya