Berita

Bahlil Lahadalia dan Joko Widodo dalam sebuah kesempatan/Net

Politik

Bahlil Hambat Akselerasi Golkar dengan Presiden Prabowo

KAMIS, 07 AGUSTUS 2025 | 17:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Berhembusnya isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar, diduga lantaran Bahlil Lahadalia menghambat akselerasi partai beringin di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza mengamati, isu Munaslub Partai Golkar tidak bisa dilepaskan dari riak-riak di internal, dan juga kepemimpinan Bahlil yang diidentifikasi sebagai kepanjangan tangan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Di internal Golkar diyakini ada kelompok yang merasa tidak terakomodir dari kepemimpinan Bahlil. Maka, situasi kepemimpinan Bahlil dianggap tidak solid mendukung Presiden Prabowo," ujar Efriza kepada RMOL, Kamis 7 Agustus 2025.


Karena Bahlil dianggap lebih loyal kepada Jokowi, Efriza meyakini ada di internal Partai Golkar yang secara sengaja membentuk isu Munaslub, dan mengaitkannya kepada "Istana" atau dalam hal ini Presiden Prabowo.

"Sehingga, kepemimpinan Bahlil dinilai tidak menguntungkan bagi agenda politik penguasa, dan juga kekhawatiran bahwa kedekatan Bahlil dengan mantan Presiden Jokowi justru akan menghambat penyelarasan partai dengan pemerintahan Prabowo Subianto," kata Efriza.

Terlebih, magister ilmu politik lulusan Universitas Nasional (Unas) itu mencatat, instrumen munaslub di Partai Golkar kerap digunakan sebagai alat untuk mereposisi kekuatan, terutama ketika ada perubahan konfigurasi kekuasaan politik nasional. 

Apalagi, menurutnya, Bahlil dikenal dekat dengan Jokowi yang sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Sehingga, loyalitas terhadapnya bisa dianggap tidak lagi strategis oleh sebagian elite-elite internal Partai Golkar yang menginginkan sosok ketua umum lebih dekat dengan presiden saat ini.

"Sehingga, ketika Bahlil masih merasa sebagai perpanjangan pengaruh Jokowi, maka mulai menguat manuver politik untuk menggantikannya demi menyelaraskan Golkar sepenuhnya dengan kepemimpinan Prabowo," demikian Efriza.



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya