Berita

Jurubicara KPK, Budi Prasetyo/RMOL

Hukum

Kasus Pengadaan Google Cloud

KPK Sudah Minta Keterangan Dua Pemegang Saham GoTo

SELASA, 05 AGUSTUS 2025 | 21:15 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Dua orang pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk telah dimintai keterangan tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyelidikan dugaan korupsi pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek.

Jurubicara KPK, Budi Prasetyo membenarkan bahwa tim penyelidik KPK telah memeriksa dua orang pemegang saham GoTo di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa 5 Agustus 2025.

"Ya, benar. Dalam penyelidikan perkara tersebut, hari ini dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini," kata Budi kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa malam, 5 Agustus 2025.


Kedua orang dimaksud adalah Melisa Siska Juminto selaku mantan Direktur GoTo Group yang juga pemegang saham GoTo, dan Andre Soelistyo selaku mantan Komisaris GoTo yang juga pemegang saham GoTo.

Budi menyebut bahwa penanganan perkara ini berjalan dengam baik lantaran para pihak yang dipanggil hadir dan memberikan keterangan.

"Tentu ini juga akan melengkapi informasi yang dibutuhkan oleh teman-teman dalam proses penyelidikan ini," kata Budi.

Kedua orang dimaksud, kata Budi, didalami soal proses dan mekanisme pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek.

"Ya tentu akan didalami terkait dengan proses dan mekanisme pengadaan ya tentang Google Cloud di Kemendikbudristek," pungkas Budi.

Dalam perkara ini, tim penyelidik KPK juga telah mengagendakan pemeriksaan terhadap mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim pada Kamis 7 Agustus 2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa dugaan korupsi pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek era Nadiem Makarim terjadi ketika pandemi Covid-19.

"Iya (tempusnya saat pandemi Covid-19). Sejalan dengan pengadaan Chromebook itu. Itu kan hardware-nya. Di mana anak-anak ini mengerjakan tugasnya, mengetik, menggambar, dan lain-lain melalui medianya laptop, nyimpannya harusnya disimpan tempat penyimpanan data," kata Asep, Jumat 25 Juli 2025.

Untuk itu kata Asep, saat ini tim penyelidik KPK tengah mengusut ada tidaknya kemahalan harga dari pengadaan Google Cloud dimaksud.

"Ini yang sedang kita dalami. Apakah ini terjadi kemahalan atau bagaimana. Ini yang sedang kita dalami. Makanya ada kebocoran data dan lain-lain waktu itu kan. Nah itu juga sedang kita dalami. Apakah itu memang satu bagian yang sama atau bagian yang lain," pungkas Asep.




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya