Berita

Ketua Kerja Sama Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia Lucy Widasari/Ist

Kesehatan

Cegah Stunting, Penting Perhatikan Air Minum

JUMAT, 25 JULI 2025 | 00:49 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Upaya pencegahan stunting perlu dimulai dari akar persoalan, yakni kualitas lingkungan dan akses air minum yang layak. 

Hal ini menjadi sorotan utama dalam kegiatan edukasi yang diselenggarakan oleh Yayasan Jiva Svastha Nusantara di Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, sebagai bagian dari rangkaian program “Indonesia Sehat Mulai dari Air Bermutu 2025.

Kegiatan ini menghadirkan Ketua Kerja Sama Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia dan Direktur Program PT Yapindo Lucy Widasari serta Kepala Bidang Hukum dan Advokasi Kebijakan Yayasan Jiva Svastha Nusantara Surya Putra.


Lucy mengatakan, air bersih adalah fondasi utama kesehatan ibu dan anak. Menurutnya, penyebab tidak langsung stunting adalah lingkungan, terutama air yang tidak higienis.

"Diare yang disebabkan oleh air terkontaminasi menyumbang 42 persen kematian bayi di Indonesia,” kata Lucy dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis 24 Juli 2025.

Lucy melanjutkan, sanitasi yang buruk dan penyakit infeksi mengganggu pertumbuhan janin, penyerapan nutrisi, bahkan meningkatkan risiko hepatitis E pada ibu hamil yang pada akhirnya berpotensi melahirkan bayi dalam kondisi stunting.

“Kualitas air minum tidak bisa hanya dinilai dari kejernihannya. Kalau air mineral terasa aneh, meskipun bening, itu tanda kontaminasi," kata Lucy.

Lucy menekankan, air yang layak konsumsi seharusnya tidak berasa dan tidak berbau.

Sementara Surya Putra menyoroti tantangan tersembunyi yang selama ini diabaikan banyak orang. 

“Kita mengira air di kota besar seperti Jakarta sudah pasti bersih. Padahal, banyak air yang secara fisik tampak jernih justru mengandung bakteri berbahaya seperti E. coli dan coliform,” kata Surya.

Surya juga mengingatkan bahwa air minum isi ulang yang banyak dikonsumsi masyarakat belum tentu memenuhi standar kesehatan.

Yayasan Jiva Svastha Nusantara sudah bekerja sama dengan sejumlah Dinas Kesehatan dan Puskesmas di beberapa kota untuk melakukan pemeriksaan kualitas depot air minum isi ulang dan menemukan masih banyaknya kontaminasi pada produk air yang dijual.

"Dari pemeriksaan laboratorium, seringkali kami menemukan kadar pH yang tidak sesuai dan cemaran mikrobiologi yang tinggi. Hal ini sangat berisiko bagi kelompok rentan seperti balita dan ibu hamil," kata Surya.




Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya