Berita

Ilustrasi Petani/Ist

Bisnis

Pakar Soroti Ancaman Produk Pangan AS di Tengah Upaya Swasembada

MINGGU, 20 JULI 2025 | 11:21 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah Indonesia diminta realistis terhadap ancaman tarif 0 persen untuk Amerika Serikat (AS) terutama dalam sektor impor pangan.

Dosen departemen ilmu ekonomi Universitas Andalas Profesor Syafruddin Karimi mengatakan barang impor pangan dari AS bukanlah hasil petani melainkan hasil korporasi besar.

"Yang masuk ke Indonesia bukanlah hasil panen dari petani kecil yang bekerja di ladang dua atau tiga hektare, seperti yang banyak kita jumpai di desa-desa kita," kata Prof Syafruddin Karimi kepada wartawan, Minggu, 20 Juli 2025.


"Yang masuk adalah produk korporasi raksasa pertanian di AS—entitas besar yang mendapat subsidi negara dalam skala masif," sambungnya.

Pemerintah AS, lanjut Syafruddin, menyuntikkan miliaran dolar setiap tahun ke dalam sistem pertaniannya, mulai dari subsidi langsung, asuransi hasil panen, hingga program pembelian surplus yang menjaga harga tetap menguntungkan bagi korporasi.

"Ini adalah mesin produksi pangan industri, bukan sistem pertanian rakyat seperti yang kita miliki," katanya.

Maka dari itu, pihaknya meminta pemerintah Indonesia harus realistis memberikan tarif 0 persen kepada AS.

Terlebih, Indonesia saat ini sedamg menggencarkan swasembada pangan, sudah sepatutnya mewaspadai masuknya barang impor pangan dari negeri Paman Sam ini.

"Kita harus realistis melihat ancaman tarif 0 persen ini," demikian Prof Syafruddin Karimi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya